Friday, November 28, 2014
Tugas 1 Kelas Star BPKP (Cross Cultural Communication)
Saudara diminta untuk melakukan riset tentang bagaimana keragaman kultur akan mempengaruhi cara orang melakukan komunikasi.
Post disini sebagai COMMENT, keunikan kultur yang ada di luar Indonesia maupun di Indonesia, yang akan mempengaruhi komunikasi dalam bisnis.
Satu mahasiswa satu contoh, tetapi ingat, tidak boleh sama antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain. Untuk itulah baca dulu comment yang ada sebelum Saudara meng-upload, pastikan belum diupload oleh mahasiswa lain.
Paling lambat dikumpulkan hari Senin pukul 18.00 WIB.
Thanks.
Mr.AP
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Nama: Andri Anto Setiawan
ReplyDeleteNIM: C1G014041
UCAPAN SAMA ARTI BERBEDA
JAGO KARATE
Dalam bahasa Minang artinya menjaga kertas, atau menjaga gudang tumpukan kertas. Tapi dalam bahasa umum di Indonesia dan Malysia, artinya juara bela diri model Jepang. Kisah lucunya entah ya benar entah tidak, konon, ada perampok yang ingin membuka pintu gudang, tiba-tiba kepergok dengan sesorang yang ada di situ. "Apa kerjamu di sini?" Jawabnya " Saya jago-jago Pak". " Oh anda berani mengatakan jago, gue tes elu ye". Jago apaan kamu? tanya perampok. "Jago karateh" .Ternyata dia memang bisa sedikit silat pangean. Akibatnya perampok meresa ngerim juga. Tak lama kemudian sang perampok menayakan kepada orang lain dari suku lain. Apa dia jagoan, apasih sbenarnya kehebatannya, memang dia jago karate? "Bukan". Jago karate artinya "menjaga gudang kertas". Oh lalala.
TELOR (Telur)
Di dalam bahasa Sasak (Bahasa yang digunakan oleh Suku di Pulau Lombok NTB), pengucapan kata “telur” atau ada beberapa yang mengatakan “telor” (Betawi, Contoh: Kerak Telor) tidak bermakna sesuatu yang dihasilkan oleh ayam, bebek, atau unggas lainnya yang mengandung banyak protein. “telor” mempunyai arti kelamin wanita. Bisa dibayangkan apa reaksi ketika orang Jawa memebeli telor di Sumbawa dengan berucap “Bu, beli telornya” atau “Bu, kerak telornya gosong sekali”.
Aris Satria AS
ReplyDeleteNIM: C1G014033
Beberapa Perbedaan orang Jepang & orang Amerika dalam pergaulan bisnis
Orang jepang pandai menyembunyikan ketidaksukaan dalam pergaulan bisnis. Bisa kita katakan bahwa orang Jepang lebih 'njawani' dibanding orang Jawa.
Bisa jadi dalam pembicaraan penjajagan kerjasama bisnis, orang Jepang akan nampak menerima, menyambut dengan ekspresi senyum yang sering terkembang, tapi ketika telah selesai ternyata perusahaan dari Jepang tersebut tidak mau menjalin kerjasama. Orang Jepang benar-benar memperhitungkan potensi untung rugi keuangannya ketimbang hanya memperlihatkan ekspresi menyenangkan.
Apabila uang atau janji diselewengkan, orang Jepang akan teramat sangat tidak menerimanya. Mungkin di depan kita dengan sangat manis masih bisa tersenyum. Namun sebenarnya sangat marah karena merasa dikecewakan terkait uang atau janji. Saat marah pun masih bisa senyum dan berterima kasih. Di belakang kita, apalagi setelah kembali ke Jepang, dari mulut ke mulut rusaklah nama kita dikalangan bisnis terkait di Jepang.
Berbeda dengan orang Amerika yang tegas mengekspreskikan hatinya, persetujuan ataupun ketidaksetujuan, to the poin dan tidak suka basa basi. Sehingga dalam pembicaraan bisnis, orang Amerika mungkin akan langsung menyelesaikan di tempat, misal langsung menanyakan hal yang baginya belum jelas atau detil-detil yang mereka inginkan lalu akan nampak jika mereka menyetujui/menyukai ataupun tidak setuju.
NAMA : GRACE JULIA SLAT
ReplyDeleteNIM : C1G014042
Indonesia terdiri dari beragam suku, dan adat istiadat yang bisa saja membuat kita kaget namun juga kagum, misalnya :
1. Satu Kata “KITA” dengan beberapa arti
Kata “KITA” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan pronomina persona pertama jamak, yg berbicara bersama dng orang lain termasuk yg diajak bicara (kita adalah bentuk jamak dari Saya dan Anda). Bagi orang Manado (Sulawesi Utara) dalam kesehariannya kata “KITA” digunakan untuk menyebutkan “Saya” (Tunggal). Di kota Lain di pulau yang sama yaitu Makassar (Sulawesi Selatan), masyarakatnya menggunakan kata “KITA” dengan arti “anda”. Satu kata yang mempunyai beberapa arti ini terkadang bisa menjadi penghambat komunikasi, apabila kita tidak mengenali kondisi masyarakat yang kita datangi. Hal ini bisa digambarkan dalam percakapan berikut :
Rafli (Orang Makassar) : Hai Opan kita rumahnya dimana?
Opan (Orang Manado) : Ya gak tahu, kamu yang punya rumah kok nanya saya.
Dari diskusi ini terlihat bahwa Rafli yang orang Makassar hendak bertanya dimana rumah opan, tapi opan yang orang manado memberikan tanggapan negatif karena Rafli memakai kata “kita” yang menurut opan artinya saya, sehingga ia pun merasa tidak bisa menjawab pertanyaan Rafli. Jadi alangkah baiknya jika kita menggunakan bahasa Indonesia saja ketika mendatangi suatu tempat yang baru.
2. Generalisasi Satu Kata Benda untuk Benda-benda Lain
Di Sulawesi Utara semua lauk yang diolah dari hewan di kenal sebutan IKAN. Jadi jangan heran ketika berwisata kuliner ke daerah tersebut dan kita ditawari “Ikan Ayam, Ikan Bebek, Ikan Kelelawar” dan ” ikan-ikan lain”.
3. Tradisi yang membuat terkejut
Suatu kali saya pernah ditempatkan di bangko (Merangin) suatu kabupaten di Jambi. Waktu itu saya sedang hamil, saya kaget ketika dimintain uang receh oleh seseorang yang tampaknya bukan pengemis, sayapun ketakutan. Beliau lalu menceritakan kepada saya bahwa disana orang mempunyai tradisi meminta dan menyimpan uang receh dari ibu hamil agar rejekinya melimpah. Dan selanjutnya beberapa orang ditempat itu juga melakukan hal yang sama dengan tujuan yang sama. Dalam hati kecil, saya kagum dengan orang-orang yang berani mempertahankan tradisi seperti ini karena mereka tidak takut dicemooh atau dianggap mempertahankan takhayul.
Itulah contoh yang menunjukkan budaya yang berbeda menyebabkan cara berkomunikasi yang terjadi juga berbeda. Dari sini dapat kita lihat bahwa memahami budaya daerah lain akan memberikan dampak positif bagi kita.
RULI ARIO WIBOWO
ReplyDeleteNIM C1G014001
Perbedaan budaya bisa mempengaruhi komunikasi bisnis misalnya :
1) Bila ingin berbisnis Helm Jangan menawarkan apalagi menjual helm berwarna hijau kepada pria Singapura yang telah menikah. Di Singapura, bila seorang suami menggunakan penutup kepala berwarna hijau, berarti dia menyatakan bahwa istrinya tidak setia. Sehingga, suplai helm berwarna hijau di Singapura dikurangi karena semua pria dewasa yang telah menikah akan menolak memakai helm tersebut.
2) Beda di Suku Jawa Beda Di Suku Sunda :
kosakata dalam bahasa Jawa dan Sunda yang saling berkontrastif, misalnya, manis dalam bahasa Jawa, bahasa Sundanya amis, sedangkan amis dalam bahasa Jawa, bahasa Sundanya manis. Pepaya dalam bahasa Sunda disebut gedang, pisang dalam bahasa Sunda disebut kates, sedangkan dalam bahasa Jawa papaya disebut kates, dan pisang disebut gedang.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: Vimbyarno Purbo Suseno
DeleteNIM: C1G014020
Di Prancis, orang berjabat tangan cukup dengan sekali ayunan. Sedangkan di Spanyol, orang berjabat tangan umumnya antara 5 sampai 7 ayunan dan melepas jabat tangan dengan segera dapat diartikan sebagai suatu penolakan.
Nama : Rina Ariyati
ReplyDeleteNIM : C1G014044
SAMA KATA, BEDA ARTI 180°
Tinggal di negara yang memiliki banyak suku membuat Indonesia juga memiliki banyak ragam bahasa. Komunikasi lintas suku menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika antara satu bahasa dengan bahasa yang lain menggunakan kata yang sama persis, namun belum tentu maknanya juga sama.
Hal inilah yang saya alami selama 3 tahun tinggal di Takengon, Aceh Tengah. Mayoritas suku yang tinggal disana adalah suku Gayo yang dalam keseharian menggunakan bahasa Gayo untuk berkomunikasi. Bagi saya cukup penting untuk paham bahasa Gayo walaupun hanya pemakai pasif.
Sebagai orang yang aslinya adalah suku Jawa yang lahir dan besar di Wonosari,Yogyakarta saya menggenal kata 'nggih' yang bermakna YA. Dalam bahasa gayo, juga digunakan kata 'nggih', sama persis dengan yang ada dalam bahasa Jawa. Namun jangan kemudian beranggapan bahwa kata 'nggih' dalam bahasa Gayo memiliki arti yang sama dengan bahasa Jawa, karena kata 'nggih' justru berarti TIDAK dalam bahasa Gayo.
Jujur, hal ini cukup merepotkan bagi saya, apalagi ketika saya sedang berbincang dengan orang lokal di Takengon dan kemudian ditengah perbincangan tersebut saya harus menerima telepon dari orang tua di Jawa. Sering setelah selesai menerima telepon saya secara tidak sengaja masih menggunakan bahasa Jawa untuk melanjutkan pembicaraan. Pernah suatu ketika setelah selesai menerima telepon, teman bicara saya menanyakan satu hal yang dalam benak saya akan saya beri jawaban YA, namun yang terucap adalah kata 'nggih'. Seketika saya menyadari kesalahan saya dan kemudian saya meralat jawaban diikuti dengan permintaan maaf.
Menjadi sangat berbahaya ketika terdapat kata yang sama persis namun yang satu merupakan antonim bagi yang lain. Hal ini menyadarkan saya bahwa saya sangat bersyukur punya bahasa yang netral yaitu bahasa Indonesia.
Eka Voliana
ReplyDeleteC1G014047
Perbedaan arti kata "atos" dalam bahasa sunda dan jawa, dalam bahasa sunda atos berarti sudah sedangkan dalam bahasa jawa atos berarti keras.
Bahasa sunda : Abdi atos tuang = Saya sudah makan
Bahasa Jawa : Kursine atos banget : Kursinya keras sekali
Nama : Sukoco Henry Saputro
ReplyDeleteNIM : C1G014014
LAGI-LAGI BAHASA...
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, salah satunya bahasa. 1 kata bisa diartikan berbagai makna bagi tiap suku di Indonesia.
kata "ada" bagi masyarakat di wilayah timur (khususnya di NTT) dapat digunakan dalam berbagai konteks kalimat. Contohnya seperti apa yang pernah saya alami seperti ini;
Dalam sebuah tugas mendatangi kantor Dinas di provinsi NTT
saya: selamat pagi pak, apakah pak kepala dinas ada?
petugas: oh, selamat bapak.. ada bapak
petugas tersebut langsung meninggalkan kami, dengan harapan mengabarkan bahwa kami berniat bertemu dengan kepala dinas.
namun setengah jam berlalu tak ada tanda-tanda apapun, akhirnya saya bertanya lagi kepada petugas yang sama.
saya: pak, saya sudah menunggu 30 menit disini sampai kapan saya harus menunggu untuk bertemu kepala dinas ya?
petugas: oh bapak, pak kepala ada, ada pi bapak.
(maksudnya, bapak ada, namun sedang pergi keluar)
ya, tak ada salahnya kita mempelajari budaya daerah lain untuk memperkaya wawasan kita. karna kekurangpahaman kita untuk mengerti bahasa ataupun dialek daerah di indonesia.
Nama : Tri Wahyuni
ReplyDeleteNIM : C1G014019
Bahasa daerah yang sama dengan bahasa Indonesia tapi mempunyai arti yang sangat jauh berbeda :
1) kata "bangga" di dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sepadan dengan "proud" dalam bahasa Inggris, sedangkan menurut dialek sunda di beberapa tempat di Jawa Barat, kata "bangga" memiliki arti yang sepadan dengan frase"hard to do" dalam bahasa Inggris atau "sulit untuk dilakukan" dalam bahasa Indonesia;
2) kata “awan” dalam bahasa jawa artinya siang, sedangkan “awan” dalam bahasa Indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : 1) kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer; mega; 2) titik-titik air yang halus dengan diameter 0,02—0,06 mm; 3) nama berbagai-bagai corak ukiran (perhiasan, lukisan, pola) seperti -- biji timun dan -- bunga cengkih; 4 (ki) tempat yang tinggi sekali; 5 (Zool) kera yang bertangan panjang; (kera) ungka
Imam Mahdi
ReplyDeleteNIM: C1G014052
Kekaraban Dalam Perbedaan
Dalam komunikasi antar daerah, semakin kita mengetahui bahasa dan budaya daerah setempat, semakin kita dihargai oleh mereka. Pemahaman tersebut akan memudahkan kita dalam berinteraksi dengan penduduk asli maupun dalam berbisnis. Di Indonesia, khususnya di Jawa, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat terdapat begitu banyak perbedaan makna kata meskipun katanya sama, misal kata “urang”, dalam bahasa jawa artinya “udang” sedangkan dalam bahasa sunda artinya “aku/saya”.
Selain perbedaan arti kata, perlu diketahui juga kata sapaan yang dapat menciptakan keakraban. Secara umum, kata sapaan di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY kepada lelaki dewasa menggunakan kata “Kang”, sedangkan untuk sapaan kepada wanita dewasa dapat menggunakan “Yu” atau “Mbakyu” atau “Mbak”. Di Jawa Barat digunakan kata sapaan “Akang” kepada lelaki dewasa dan “Teh” atau “Teteh” kepada wanita dewasa.
Kata sapaan “Cuk” di Jawa Timur, dan kata sapaan “Dab” di Yogyakarta, merupakan panggilan keakraban antara dua orang yang benar-benar dekat (teman dekat), karena kedua kata sapaan tadi bermakna kurang sopan dalam keadaan normal.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: Heri Kiswanto
ReplyDeleteNIM: C1G014027
Apabila kita pergi ke suatu daerah, kita perlu mengetahui bagaimana budaya di daerah tersebut agar kita dapat melakukan komunikasi/berperilaku dengan baik dan tidak menyinggung perasaan lawan bicara, berikut budaya yang berlaku di Arab Saudi:
Di Indonesia senyuman merupakan bentuk keramahtamahan, baik antar jenis maupun lawan jenis. Akan tetapi di arab senyuman wanita kepada pria dianggap sebagai godaan. Untuk itu TKW Indonesia tidak dianjurkan mengekpresikan keramahtamahan dengan senyuman kepada majikan pria mereka.
Cara orang arab memberitahu temannya saat menyeberang jalan raya jika ada kendaraan yang akan melintas yaitu dengan menguncupkan semua jari-jari tangannya dengan ujung jarinya menghadap keatas.
Ketika berjumpa teman baik mereka akan saling merangkul sambil mencium pipi temannya dengan bibir, yang mana hal ini menunjukan keakraban. Tetapi bagi kita ini merupakan sesuatu hal yang aneh bahkan mungkin dianggap tidak normal.
Orang arab jika berbicara, mereka akan sangat dekat dengan lawan bicara, untuk kita itu merupakan hal yang kurang nyaman. Sehingga bila kita berbicara dengan mereka dan kita menjauh karena kita merasa jarak yang terlalu dekat maka mereka akan tersinggung karena tidak dihargai.
Orang arab bersuara keras untuk mengekspresikan ketulusan dan kekuatan, kadang ini suka disalah artikan sebagai kemarahan oleh orang lain.
Di arab juga tidak lazim bagi pria memberi bingkisan kepada istri sahabatnya atau anak perempuan yang telah dewasa, karena wanita arab Saudi tidak boleh diganggu oleh orang luar.
Bagi orang arab rumah termasuk bagian privacy, jadi jangan sekali-kali kita mengamati/sekedar melihat-lihat rumah orang Saudi baik dari pintu maupun jendela karena mereka akan marah dengan perilaku ini.
Jalan bergandengan sesama pria disana juga tidak dianjurkan karena bisa dianggap punya kelainan, karean dianggap homo.
Sekiran uraian dari saya semoga bermanfaat bila ada yang akan berkunjung ke Arab Saudi.
Nama : Yanti Manggarani
ReplyDeleteNIM. : C1G014034
Hambatan Komunikasi Suku Flores dan Lombok
1. Perbedaan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan dan pengalaman. Sewaktu saya tinggal di Pulau Lombok, ada tetangga saya yang berasal dari Flores dan ada yang dari asli Suku Lombok. Bahasa yang digunakan sehari hari adalah bahasa Indonesia. Namun terkadang mereka menggunakan bahasa daerahnya sendiri, sehingga sering terjadi kesalahan komunikasi. Apalagi Orang Flores nada bicaranya tinggi dan keras, yang menurut orang Lombok dikira marah, padahal memang suaranya orang Flores keras dan tinggi
2. kesalahpahaman non verbal
kesalahpahaman non verbal dapat membangkitkan sikap 'kami" dan "mereka". Orang Flores dan Lombok dapat berkomunikasi menggunakan simbol, namun apabila tidak memahami simbol2 tersebut bisa terjadi kesalahpahaman diantara keduanya. Contoh: Suku Flores suka membawa tajam kemanapun dia pergi, sedangkan menurut Suku Lombok hal tersebut dianggap berlebihan dan sangat membahayakan orang lain. Sedangkan Suku Lombok tidak pernah membawa senjata kemanapun dia pergi, cukup membawa diri saja
3. Prasangka
Prasangka menimbulkan sikap merasa lebih superior dibandingkan kelompok lain selain mereka. Suku Flores lebih menerapkan tradisi dimanapun dia berada sedangkan suku Lombok kuat dengan ajaran keagamaannya. Sehingga Pandangan Suku Lombok terhadap Suku Flores yaitu Suku Flores memiliki watak yang keras karena dimanapun berada selalu membawa bawa adat mereka. Sedangkan persepsi Suku Flores terhadap Suku Lombok yaitu Suku Lombok kurang menghargai setiap perbedaan karena terlalu fanatik terhadap agama
Nama : Yudiyanto
ReplyDeleteNIM : CIG014011
Dalam hubungan bisnis, tentu kita tidak akan pernah lepas dari sebuah jamuan makan. Terdapat beberapa hal ini perlu di hindari saat jamuan makan dengan rekan bisnis anda dari negara lain (dalam paparan ini saya contohkan etika makan di negara jepang dan korea).
A. Hal yang dianggap kurang sopan saat makan di negara Jepang
1. Memposisikan tangan seperti akan menangkap makanan yang jatuh.
Ketika makan menggunakan sumpit, hindari tangan kiri anda berada di bawah sumpit tersebut (piring tangan, dalam bahasa jepang di sebut tezara). Lebih baik, jika ada tumpahan di bersihkan saja
2. Menggunakan gigi untuk memotong makan.
Secara umum, anda harus berusaha untuk makan makanan dalam satu kali gigitan. Menaruh sisa makanan yang telah digigit kembali ke piring adalah perbuatan tidak sopan.
3. Membalikan tutup mangkuk setelah makan.
4. Pegang sumpit sebelum mengambil mangkuk
Harus terlebih dahulu mengambil mangkuk nasi, lauk atau yang lainnya baru memegang sumpit. Jika ingin mengambil mangkuk, letakkan sumpit terlebih dahulu.
5. Ragu-ragu mengambil makan
Sumpit yang melayang – layang di atas lauk adalah pelanggaran etika di jepang.
6. Meletakkan sumpit di atas bagian mangkuk
Jangan mletakan sumpit di atas mangkuk, letakan di tempatnya (di jepang di sebut hashioki) atau di samping.
B. Hal yang dianggap kurang sopan saat makan di Korea
1. Menggunakan sumpit atau sendok dengan tangan kiri,
2. Menghembuskan napas dari hidung ke arah meja,
3. Mendahului makan sebelum orang tertua,
4. Menggunakan sumpit dan sendok pada saat bersamaan (hanya boleh dengan satu tangan),
5. Membuat suara berisik saat mengunyah makanan atau memukul mangkuk dengan alat makan.
6. Mengaduk-aduk nasi atau sup dengan sendok/sumpit,
7. Mengaduk-aduk lauk pauk dengan sendok/sumpit,
8. Menyelesaikan makan terlalu cepat atau terlalu lambat,
9. Minum minuman menghadap ke orang tua (Ini sangat tidak sopan, seseorang harus menghadap ke arah lain atau sebelah kiri/kanan)
10. Mendirikan sumpit atau sendok ke atas, karena melambangkan dupa yang dibakar saat upacara kematian,
11. Menancapkan makanan dengan sumpit dan mengambil makanan dengan tangan (ada makanan yang boleh diambil dengan jari tangan, namun banchan, lauk pauk sampingan tidak diperbolehkan),
12. Menerima minuman dari orang tua dan diterima dengan kedua tangan, tangan kiri diletakkan ke dada dan tangan kanan memegang tempat minum/cawan saat minuman dituangkan.
13. Berbicara saat mengunyah dengan mulut terbuka. Namun, jika berbicara saat makan, orang Korea terbiasa menjawab dengan hanya mengangguk-anggukkan kepala atau menyebut “mm” sebagai kata “ya” dan tidak membuka mulut.
14. Menyantap atau menyeruput sup dengan suara berdesis sangat dianjurkan. Orang korea akan memberi komentar terhadap tamu yang sangat diam saat makan supaya ia tidak terus menyantap makanan.
15. Dalam makan malam tidak diharuskan menghabiskan semua porsi lauk pauk yang disediakan, namun nasi sendiri harus dihabiskan. Menyantap makanan terlalu cepat akan membuat tuan rumah berpikir bahwa makanan yang disediakan tidak cukup. Selain itu menyisakan lauk dalam jumlah banyak adalah tidak sopan karena dianggap membuang-buang makanan.
16. Orang tua atau yang dihormati tidak perlu harus mengikuti tata cara yang sudah disebutkan di atas, namun orang lain diharuskan. Ini dikarenakan hal terpenting dalam makan adalah menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada yang lebih tua. Hal ini tidak berlaku saat makan sendirian atau dengan teman-teman.
Nama : Rizka Yudistira Ferlyanto
ReplyDeleteNIM : C1G014067
Logat Orang Pati
salah satu dari bermacam-macam khas logat orang Pati adalah pemberian akhiran "em". Akhiran "em" tersebut berarti "mu", khusus untuk yang kata berakhiran huruf vokal maka menjadi "nem". Misalnya mobilmu menjadi mobilem, gelasmu menjadi gelasem, topimu menjadi topinem, bukumu menjadi bukunem, dan sebagainya.
Pada suatu hari ada rombongan orang yang sedang melakukan perjalanan luar kota, lalu sesampainya di Pati, mereka istirahat dan mengisi perut di angkringan. Setelah kenyang lantas salah satu dari mereka mau membayar ke penjualnya. Dia berkata kepada penjual: "Wis mbak, Susu nem piro mbak?". Bagi orang Pati, susu nem dapat diartikan "susumu", sehingga penjual yang juga perempuan mengartikan perkataan tersebut sebagai penghinaan padahal pembeli tadi bermaksud untuk menanyakan jumlah harga susu sejumlah enam gelas yang dibelinya. Tidak dapat dipungkiri, penjual langsung marah kepadanya yang hendak membayar. Pada saat itu juga ada pembeli lain, yang merupakan orang Pati dan mengetahui bahwa rombongan tersebut bukan dari Pati, langsung menengahi kesalahpahaman mereka dan menjelaskan maksud dari perkataan yang telah diucapkan. Akhirnya mereka malah menjadi tertawa terpingkal-pingkal setelah mereka tahu maksudnya.
Nama : Wiwit Nurcahyo
ReplyDeleteNIM : CIG014035
Perbedaan Makna Kata
"JaWi"
Jawi artinya Jawa, Bahasa Krama dari "Jawa" Contoh: Kulo niki Jawi (Saya ini orang Jawa). Tetapi dalam bahasa Minangkabau (Padang) Jawi berarti Sapi. Contohnya: Ado Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar kalau untuk masyarakat Jawa artinya "Ada Pacuan Sapi di Kabupaten Tanah Datar".
"Mangkat"
Kata "mangkat" sering dipakai oleh masyarakat di Jawa Timur/Bahasa Indonesia untuk menyebut orang yang sudah meninggal. Sedangkan di kehidupan orang Jawa Tengah "mangkat" berarti berangkat. Contoh: Ayo mangkat sekolah (Ayo berangkat ke sekolah) kalau orang Jawa timur berarti "ayo meninggal ke sekolah"
Nama : Puspita Agustin Yasaputri
ReplyDeleteNIM : C1G014008
Definisi Cantik Yang Tidak Lazim
Definisi cantik yang lazim ditemui di kebanyakan negara, terutama di indonesia adalah wanita yang memiliki bentuk tubuh yang langsing. Namun di sebuah negara di Afrika Barat, yaitu di Mauritania memiliki definisi cantik yang berbeda dengan kebanyakan negara lain. Di Mauritania wanita yang bertubuh besar atau gendut dengan banyak stretch mark di tubuhnya jauh lebih cantik dan sexy dibandingkan dengan wanita yang bertubuh langsing, selain itu wanita bertubuh gendut dengan banyak stretch mark akan lebih cepat menikah dibanding dengan wanita yang bertubuh langsing. Bahkan para orang tua yang memiliki anak perempuan bertubuh langsing dan belum menikah sengaja menyuruh anaknya untuk mengikuti sebuah camp dimana mereka akan diberi makanan sekitar 16.000 kalori per harinya dengan harapan tubuh mereka menjadi gendut dan cepat menikah. Dengan adanya pandangan tentang definisi cantik di mauritania tersebut, tentunya bagi produsen produk pelangsing tubuh akan berfikir 2 kali untuk memasarkan produknya disini.
Benedictus Andre Dumas Wicaksono
ReplyDeleteC1G014057
Penggunaan Bahasa Sehari-hari di Kabupaten Rejang Lebong
Pengalaman saya dalam memahami keunikan bahasa suatu daerah di Indonesia, saya alami sendiri ketika berkunjung ke Kabupaten Rejang Lebong. Kabupaten Rejang Lebong adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Bengkulu. Ibukotanya adalah Curup. Bahasa sehari-hari yang dipakai terpengaruh oleh Bahasa Padang dan memiliki keunikan tersendiri. Berikut ini adalah contoh kata-kata yang digunakan dalam percakapan sehari-hari:
1. Penyebutan untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan
Dalam masyarakat,seseorang yang berjenis kelamin laki-laki disebut dengan lanang, sedangkan seseorang yang berjenis kelamin perempuan disebut dengan betino. Kata betino dalam percakapan sering disingkat menjadi tino. Penyebutan jenis kelamin ini digunakan pula dalam penyebutan jenis kelamin untuk binatang. Mungkin hal ini terdengar aneh bagi sebagian suku lain di Indonesia.
2. Penyebutan untuk kakak perempuan dan kakak laki-laki
Dalam masyarakat, seseorang yang memiliki status sebagai kakak laki-laki dalam keluarga disebut dengan kakak, sedangkan seseorang yang memiliki status sebagai kakak perempuan dalam keluarga disebut dengan ayu. Penyebutan ini menjadi tidak hanya terbatas dalam keluarga tetapi telah menjadi penggunaan sehari-hari tanpa memandang orang tersebut apakah berstatus sebagai kakak dalam keluarganya.
3. Penggunaan kata-kata yang berakhiran dengan huruf O
Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia tetapi sebagian akhirannya diganti dengan huruf O dan adanya penghilangan satu huruf. Contoh penggunaannya adalah di mana menjadi di mano, ke mana menjadi ke mano, siapa menjadi siapo, akhiran kata nya menjadi nyo, bagaimana menjadi cak mano, dan tidak menjadi idak.
4. Arti kata belum dan sudah
Dalam percakapan sehari-hari, pengucapan kata belum sudah secara bersama-sama mempunyai makna belum sedangkan pengucapan kata sudah mempunyai makna tetap sudah.
Itulah sebagian perbedaan penggunaan bahasa sehari-hari di Kabupaten Rejang Lebong yang semakin memperkaya Bahasa Indonesia.
Semoga bermanfaat.
Nama : Hilmansyah
ReplyDeleteNIM : C1G01464
-Makna Isyarat Gerakan Kepala-
Isyarat nonverbal berupa gerakan kepala memiliki memiliki makna yang berbeda di beberapa negara. Anggukan kepala di Bulgaria berarti berari “tidak”, sementara untuk isyarat “ya” di Bulgaria adalah dengan menggelengkan kepala. Begitu juga di Uni Emirat Arab, menggelengkan kepala itu juga berarti “ya”. maka seorang TKW Indonesia bernama Kartini pun dituduh telah melakukan perzinahan dengan seorang pekerja asal India dan dinyatakan bersalah karena ia menggelengkan kepalanya ketika ia ditanya oleh jaksa dan hakim. Dalam sidang, Kartini tidak didampingi seorang penterjemah, sementara kemampuan berbahasa Arabnya pun ala kadarnya. Semua pertanyaan dijawabnya dengan gelengan kepala yang berarti “tidak”, padahal di Uni Emirat Arab gelengan kepala berarti “ya”.
Isyarat lain terkait gerakan kepala yang memiliki makna berbeda adalah menegakan dan menundukan kepala ketika dalam suatu presentasi. Dibanyak negara, orang yang duduk sambil menegakkan kepala dihadapan orang yang berbicara berarti memperhatikan si pembicara. Kemudian ketika seeorang menunduk dan memejamkan mata, pembicara akan menyangka orang tersebut kecapekan atau mengantuk. Akan tetapi, orang Jepang yang tampak tertidur dengan mata terpejam dan kepala menunduk ketika pebisnis asing sedang melakukan presentasi, sebenarnya orang Jepang sedang menyimak presentasi tersebut dengan sungguh-sungguh.
Nama : Damar Wijayanto
ReplyDeleteNIM : C1G014025
Jangan Memberi Hadiah Jam Tangan di Cina
Dalam berinteraksi dengan orang lain, terlebih lagi dengan rekan kerja, rekan bisnis, maupun hanya sekedar kolega sangat perlu mengetahui adat, budaya, dan kebiasaan yang umum berlaku di daerahnya. Terlebih lagi jika mereka berasal dari daerah yang berbeda, atau bahkan dari negara yang berbeda. Ada peribahasa yang mengatakan "lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya", yang artinya setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda dan satu aturan di suatu daerah bisa berbeda dengan aturan di daerah lain. Sehingga dengan kita mengetahui budaya dan kebiasaan mereka, akan sangat membantu kita dalam proses berkomunikasi dan berinteraksi sehingga dapat berjalan dengan baik. Berikut satu hal yang bisa kita ketahui dari kebiasaan masyarakat Cina yaitu jika kita berinteraksi dengan orang Cina maka jangan memberikan Jam Tangan sebagai hadiah.
Kenapa kita jangan memberi hadiah Jam Tangan sebagai hadiah di Cina? Jam Tangan dimaknai sebagai waktu menuju maut, atau kematian. Dengan menghadiahkan jam tangan, maka secara tidak langsung kita mengingatkan kepada yang menerima hadiah agar senantiasa mengingat keberadaan maut. Seolah-olah kita berkata “Wahai teman, waktumu sudah dekat. Berbuat baiklah sebelum waktumu habis.” Begitu kira-kira ungkapannya. Atas dasar ini, jam tangan pun masuk dalam keranjang daftar hitam hadiah.
Makna lain hadiah Jam Tangan bagi orang Cina adalah jam tangan merupakan penunjuk waktu, dengan melihat jam tangan membuatmu selalu dibayangi kekhawatiran kalau kebersamaan kalian dibatasi waktu. Sudah larut, waktunya pulang, ada urusan, dan lain-lain. Setiap detik yang berlalu takkan terulang lagi, seperti pepatah yang mengatakan, ‘tak ada pesta yang tak usai’. Jam tangan itu sangat mengganggu.
Inilah salah satu kebiasaan yang perlu kita cermati di Cina, sehingga ketika kita berinteraksi dengan orang Cina khususnya jika kita akan memberi hadiah, kita bisa memberi hadaiah yang terbaik dengan tetap menjaga hubungan baik.
Nama : Yasir Ashar
ReplyDeleteNIM : C1G014045
Peusijuek di Aceh
Pernah kami melakukan audit di daerah Aceh Barat.
Saat itu ada dana pemerintah untuk pengembangan masyarakat, dan di daerah tersebut, Ketua Pelaksana menggunakannya untuk membeli Mesin Pengolah Sampah.
Diharapkan, masyarakat selain dapat membersihkan rumah/lingkungan, sampah yang terkumpul dapat dIolah menjadi briket.
Namun hingga kami turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan/audit, mesin tersebut masih terbengkalai/belum digunakan.
Hampir saja kami memasukkannya sebagai temuan audit, "Pengadaan Mesin Pengolah Sampah yang tidak efektif yang berpotensi pemborosan keuangan negara."
Setelah kami konfirmasi, Ketua Pelaksaana menjelaskan,
"Bukan Pak, mesin hanya belum digunakan karena menunggu Peusijuek. Minggu depan."
Dan memang benar, senior di kantor pun menjelaskan bahwa adat orang Aceh kalo mau memakai/membangun sesuatu yang baru, mesti di adakan Peusijuek. Dilaksanakan pada hari dan tanggal yang "baik", yang dicari sesuai perhitungan mereka.
Misalnya lagi sebelum memulai membangun rumah, membeli kendaraan baru, dll.
Atas dasar itu, kami tidak jadi memasukkannya sebagai temuan.
"Auditor juga manusia" --> menghormati adat setempat. ^ ^
Semoga Bermanfaat..
TETAP SEMANGAT!!
Apa itu Peusijuek?
Deletesilakan lihat di:
https://galeriabiee.wordpress.com/orang-yang-menyumbang-emas-tugu-monas/konsep-peusijuek-pada-masyarakat-aceh/
Nama : Reggy Syavitra
ReplyDeleteNIM : C1G014046
Beberapa kata dalam bahasa palembang yang bisa menimbulkan penafsiran yang berbeda :
1. Budak
Budak dalam bahasa palembang (melayu) mempunyai makna anak-anak, sedangkan secara umum kata budak mempunyai arti yang negatif yaitu orang yang dirampas kebebasannya untuk bekerja mengabdi kepada orang lain
Contoh :
Orang Palembang bertanya pada temannya yang orang padang “budakmu sudah berapa? (anakmu sudah berapa?)
Temannya yang tidak mengerti makna kata budak menurut orang palembang kemungkinan besar akan berpikir bahwa orang palembang ini kejam karena masih menggunakan sistem perbudakan.
2. Katek
Katek dalam bahasa palembang berati tidak ada, sementara dalam bahasa indonesia katek yang secara verbal terdengar seperti kata kate yang mempunyai arti kecil atau kerdil. Hal yang menggelikan sering kali terjadi dalam penggunaan kata katek ini dalam percakapan sehari-hari di palembang antara penduduk asli palembang dengan penduduk dari luar palembang.
Contoh dalam suatu percakapan antara seorang pembeli (orang jawa) dengan seorang pedagang (orang palembang) :
Pembeli : Ibu, ayamnya ada?
Pedagang : ayamnyo katek (tidak ada) bu
Pembeli : iya bu, yang kate (kecil) juga ga apa-apa
Pedagang : ayamnyo tuh katek bu (dengan intonasi yang mulai meninggi)
Pembeli : iya bu, saya tadi bilang yang kate juga ga apa-apa (masih ngotot)
Pedagang akhirnya sadar kalau ibu yang mau membeli ayam bukanlah orang palembang, setelah dijelaskan bahwa katek dalam bahasa palembang berarti tidak ada, ibu pembeli tadi hanya bisa tertawa mengingat percakapan mereka tadi
Yohanes Eka Harry Wijayanto - C1G014018
ReplyDeleteMeludah untuk mengagumi kecantikan wanita, ya benar, meludahlah!
Meludah bagi sebagian besar orang merupakan sebuah tanda penghinaan, namun tidak bagi orang Yunani. Di sana, meludah merupakan suatu tanda bahwa kita mengagumi kecantikan seseorang dengan tulus. Kebiasaan unik dan aneh ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan kemalangan pergi menjauh dari kita. Loh? Apa hubungannya? Ada hubungannya kok. Jadi, menurut kepercayaan orang Yunani, jika seorang wanita dipandang cantik – luar & dalam – cepat atau lambat kecemburuan akan mendatanginya dan si wanita ini akan terkena yang namanya matiasma atau Mata Iblis (The Evil Eye) yang akan membuat wanita tersebut merasa tidak enak baik secara fisik maupun psikologis. Jika hal itu terjadi, maka seorang ahli xematiasma harus dipanggil untuk berdoa secara khusus untuk melepaskan wanita itu dari efek buruk tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindarkan wanita tersebut dari matiasma dan untuk menunjukkan ketulusan pujian kita maka setelah memuji kita meludah 3 kali ke arahnya (bukan ke badannya apalagi ke wajahnya karena, well, it’s kind of disgusting). Kebiasaan meludah untuk menunjukkan ketulusan pujian seseorang tidak terbatas hanya pada kecantikan wanita semata, hal ini juga dapat terjadi apabila kita melakukan hal baik terhadap orang lain. Misalnya kita menolong seorang nenek mengangkut barang belanjaannya ke mobil jangan kesal apalagi marah ketika nenek tersebut meludah 3 kali ke arah kita, “cuih, cuih, cuih”, itu artinya nenek tersebut menghargai dengan tulus kebaikan kita dan tidak ingin kita terkena matiasma.
Jadi, saat melancong ke Yunani – entah itu dalam rangka liburan atau kunjungan kerja – ingatlah dan hormatilah kebiasaan meludah ini sehingga tidak terjadi salah paham antara Anda dan penduduk setempat, sebab seperti kata pepatah “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”.
Nama : Yosia Theo N
ReplyDeleteNIM : C1G014065
Etika berkendara di negeri kangguru.
Surat Izin Mengemudi (SIM) Indonesia masih diakui untuk masa 3 (tiga) bulan baik untuk Permanent maupun Temporary Resident (PR dan TR) di Australia. Sebagai traveller yang baik ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dipelajari dalam menjalankan aturan dan budaya tata tertib di jalan. Berikut merupakan beberapa istilah dan tata tertib di jalan yang berlaku di Australia sebagaimana belum kita jumpai di Indonesia:
Give way.
Pengendara di Sydney dan kota Australia lainnya pada umumnya sabar dan tertib. Ketika kita sudah menyalakan lampu sein hendak pindah jalur, kendaraan di jalur sebelah tidak ragu untuk memelankan laju kendaraannya guna memberikan jalan agar kita bisa masuk ke jalur yang dituju. Disana sebisa mungkin untuk menghindari menggunakan klakson karena masyarakat disana berprinsip lebih baik menunggu dan bersabar daripada mendengar suara klakson yang memekakkan telinga (polusi suara). Di sana terdapat banyak CCTV di jalanan yang selalu memperhatikan kendaraan di jalan.
Roundabout
Disana kita akan sering menemukan tanda roundabouts. Ketika hendak melewati roundabout, kita harus sedikit memperlambat laju kendaraan sambil melihat ke sisi kanan kita. Sebab dalam aturannya ketika melewati roundabout, kendaraan yang di sisi kanan kita harus diberi jalan terlebih dahulu. Bila sudah tidak ada kendaraan di sisi kanan kita yang akan melewati roundabout tersebut, barulah giliran kita selanjutnya. Berbeda dengan aturan di Indonesia yang belum menerapkan, apalagi di kota Medan yang beranggapan 'siapa cepat dia dapat' jalannya.
Speed limit
Jalanan di Sydney dan kota lainnya di Australia, pada umumnya memiliki speed limit tertentu. Tanda speed limit ini bisa dilihat di sisi kiri atau kanan jalan, yaitu berupa rambu angka yang tertulis besar, seperti rambu "60" misalnya yang berarti speed limitnya 60 km/jam. Pastikan kendaraan kita melaju tidak melewati speed limit yang telah ditentukan, dan sebaiknya Anda menggunakan fasilitas GPS dengan fitur pengingat limit kecepatan, karena hal ini akan sangat membantu. Dan ketika melewati kawasan persekolahan (School Zone), pada jam tertentu speed limitnya akan berubah menjadi 40 km/jam. Walaupun di jalan tersebut speed limit nya adalah 60 km/jam, tapi ketika school zone nya berlaku, kita wajib memelankan laju kendaraan menjadi 40 km/jam.
Car seat/Baby seat
Apabila membawa anak kecil (baby) maka kita harus menempatkan anak terebut dalam car seat/baby seat tersendiri, hal ini sangat ditekankan agar kita berkendara dengan fokus, membiasakan anak mandiri, mengurangi pergerakan anak yang mengganggu konsentrasi dan yang terlebih penting guna mengurangi risiko kecelakaan. Bila kedapatan baik oleh polisi maupun melalui cctv Anda tidak menempatkan anak dalam car seat/baby seat dengan baik, maka jangan heran bila polisi menghentikan kendaraan bahkan surat tilang menyusul ke rumah Anda.
Ketentuan Parkir
Apabila Anda harus memarkirkan kendaraan di dekat persimpangan jalan, mungkin dikarenakan lokasi tujuan kita (disana dikenal dengan istilah parkir di intersection), maka parkirlah minimal 10 meter dari persimpangan jalan. Apabila tidak, maka kemungkinan 'surat cinta' berupa denda akan dikirimkan ke rumah Anda.
Dalam hal parkir paralel, maka pastikan jarak mobil kita dengan mobil lain di belakang dan di depan mobil kita minimal 1 (satu) meter, dan jangan pernah parkir di tempat2 yang dilarang untuk parkir, misalnya di depan driveway orang, di tempat pemberhentian bus, dan di tempat lain yang memang dipasang rambu dilarang parkir. Bila tidak ingin mobil kita di derek dan mendapat surat tilang, maka sebaiknya Anda cek telebih dahulu tempat parkirnya untuk memastikan bahwa mobil Anda aman di sana. Disana walau beberapa berbayar dan ada yang terbatas waktu parkirnya, namun banyak juga tempat parkir gratis.
Nama : Andi Kahar
ReplyDeleteNIM: C1G014003
TAK SELALU GRATIS…….
Jika kita mendapat undangan ulang tahun tentu kita akan senang. Sudah terbayang di dalam benak kita akan menyantap makanan yang nikmat dan tentunya gratis. Namun ini tidak berlaku di Belanda, pesta ulang tahun di Belanda berbeda dengan yang ada di Indonesia. Di Belanda, jika pesta ulang tahun bertempat di restoran, maka tamu undangan setelah selesai acara akan menuju ke kasir untuk membayar makanan masing-masing. Undangan ulang tahun di Belanda tidak identik dengan undangan makan gratis.
Demikian juga jika kita diundang makan di rumah orang Belanda, maka tuan rumah akan menanyakan terlebih dahulu kepada kita berapa banyak porsi makan yang bisa kita habiskan. Tuan rumah akan menyajikan porsi makan sesuai dengan porsi yang bisa kita habiskan. Bandingkan dengan di Indonesia, tuan rumah akan menyajikan makanan yang porsinya melebihi dari jumlah tamu yang diundang.
Sumber bacaan: Novel "Negeri Van Oranje"
Nama : Aditya Putra
ReplyDeleteNIM : C1G014026
Bersendawa dan buang angin (kentut)
Dari kecil saya diajarkan untuk lebih mengatur “sendawa” di meja makan. Orang tua saya bilang sendawa sama aja seperti kita membuang angin. hal ini saya rasa benar adanya, seperti buang angin, sendawa juga sering kali menyebarkan aroma yang tidak mengenakkan disekitar kita. Hal ini berlaku umum untuk tidak bersendawa secara berlebihan pada saat makan karena itu dianggap kurang pantas.
Namun sendawa dengan keras bagi sebahagian turki dan negara-negara di timur tengah merupakan salah satu bentuk penghargaan dan perasaan puas dalam menikmati hidangan yang telah disediakan, bahkan di beberapa bagian di India selatan apabila anda tidak bersendawa setelah makan maka itu akan di anggap penghinaan bagi tuan rumah. Namun ada yang lebih ekstrim lagi, suku Inuit di Kanada menunjukkan penghargaan atas makanan dengan cara buang angin (saya tidak dapat membayangkan hal ini).
*dari beberapa sumber
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Tomy Mahardika
ReplyDeleteNIM: C1G014006
Sekilas tentang berkomunikasi dengan orang Rusia
Rusia merupakan negara multikultural yang terdiri dari berbagai macam etnis. Sisa era komunisme di Rusia menyisakan masyarakat yang memiliki karakter tidak ramah, curiga,keras dan berhati hati saat berinteraksi dengan orang asing. Namun bangsa Rusia juga memiliki karakter positif seperti disiplin yang kuat, rasa saling berbagi. Menyesuaikan diri dengan karakteristik bangsa Rusia tersebut dapat menigkatkan efektifitas dalam komunikasi Bisnis.
Untuk menghadapi orang Rusia dalam komunikasi bisnis, kita perlu memperhatikan beberapa karakteristik orang Rusia agar hubungan dapat terjalin dengan baik. Karakter orang Rusia antara lain sangat kritis dan senang berdebat, bahkan negaranya sendiri sering mereka kritisi. Namun penting untuk kita ketahui bahwa ketika berkomunikasi dengan mereka jangan sampai kita mengeluarkan komentar negatif tentang Rusia karena orang Rusia sangat nasionalis, dan sangat menghormati negaranya. Mereka berharap dunia mengaggumi Rusia, sehingga menyinggung Rusia dapat merusak hubungan bisnis yang baik.
Rusia memiliki pendidikan yang cukup baik, hal ini dapat kita lihat dari banyaknya penemu yang berasal dari Rusia. Selain itu kemajuan teknologi Rusia pada beberapa saat yang lalu selalu bersaing dengan negara-negara maju lainnya, tingkat buta huruf di Rusia juga sangat minim. Sebagian besar orang Rusia berpendidikan tinggi, gemar membaca dan senang mengobrol hal ringan. Sebaiknya untuk dapat berkomunikasi secara sepadan dengan orang Rusia, kita juga menguasai berbagai hal yang sedang menjadi perbincangan baik di dunia maupun di negara kita.
Di Indonesia peribahasa dan kata kata bijak, seperti ‘tiada gading yang tak retak” cukup populer digunakan dalam percakapan, begitu juga di Rusia, orang-orang sangat gemar menggunakan peribahasa, kata-kata bijak atau anekdot yang dapat membuat percakapan menjadi hidup. Ada baiknya kita juga menggunakan peribahasa dan kata-kata bijak ketika berkomunikasi dengan orang Rusia. Orang Rusia juga akan sangat senang jika kita menguasai beberapa ungkapan daam bahasa Rusia seperti ‘Net druga-ishi, a nashol-beregi’ (bila tidak memiliki teman, carilah; Jika sudah mendapatkan, jagalah)
Sumber: dari berbagai sumber tentang Rusia di Internet
Nama : Rustan
ReplyDeleteNIM : C1G014005
Kultur di Indonesia sangat beragam dan unik, misalnya:
1. Etika makan bersama adat Bugis-Makassar
Ada etika yang unik di daerah Bugis-Makassar apabila makan bersama orang yang dihormati (dituakan). Apabila yang dituakan belum selesai makan, maka yang lain tidak boleh selesai makan mendahului yang dituakan. Jadi, selama yang dituakan masih makan, yang lain juga harus tetap makan walaupun sudah merasa kenyang. Bisa dibayangkan, yang sudah kenyang akan rela berpura-pura tetap menyunyah makanan atau memperlambat cara makannya demi untuk menghargai orang yang dituakan tersebut.
2. Makna kata ‘besok’
Kata ‘besok’ bagi masyarakat pada umumnya adalah hari sesudah hari ini. Akan tetapi, penggunaan kata ‘besok’ pada orang Jawa belum tentu berarti satu hari setelah hari ini, tapi mungkin berarti dua-tiga hari ke depan, minggu depan, dll.
Contoh penggunaan kata ‘besok’ yang bisa menimbulkan perbedaan pemahaman antara Baco (Sulawesi) dan Joko (Jawa):
Baco : “Sayang sekali, tim sepakbola kita masih kurang tangguh untuk lolos ke semifinal.”
Joko : “Besok kita harus terbang ke Perancis untuk latihan.”
Menurut Baco, mereka akan terbang ke Perancis untuk latihan besok hari (satu hari setelah hari ini). Sedangkan menurut Joko, mereka akan terbang ke Perancis untuk latihan dalam waktu bisa dua-tiga hari ke depan, minggu depan, bulan depan, dll.
NAMA : GANI WERDANI
ReplyDeleteNIM : C1G014036
Perbedaan arti kata PIPIS
Apa yang akan anda pikirkan ketika ada seseorang menyebutkan kata PIPIS? Pasti anda berfikir dia mau buang air kecil, kan? Namun, kata PIPIS berbeda makna dalam bahasa Bali, yang berarti UANG.
Ada suatu peristiwa ketika salah 1 anak Jakarta asli mengunjungi rumah saudaranya di Bali. Ketika mereka sedang jalan-jalan, tiba-tiba si orang Jakarta berkata, “Om, aku mau pipis!” Lalu Om nya yang asli orang Bali itu memberikan uang. Si orang Jakarta kembali berkata, “OM, AKU MAU PIPIS!!!!” Dan si om menjawab, “Lah, emang tadi pipisnya dikit? Yaudah nih om beri lagi pipisnya”. Dan gak lama kemudian, si orang Jakarta itu kencing di celana karena tidak bisa menahan kencing.
NAMA : RONALD EBEN HAEZER
ReplyDeleteNIM : C1G014028
Perbedaan kata SEMALAM di Medan dengan Jakarta (Pulau Jawa pada umumnya)
Waktu saya mahasiswa tingkat 1 di STAN (waktu masih imut-imut, walaupun sekarang masih imut-imut juga) adalah suatu pengalaman pertama bergaul dengan orang yang bukan berasal dari Medan (Sumatera Utara). Saya lulus Ujian Saringan Masuk D3 STAN tahun 2007, dan setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus Ujian Saringan Masuk, datang dari seluruh penjuru tanah air dan menimba ilmu di Jakarta (Tangerang Selatan sih tepatnya, tapi biar keren, kita anggap saja STAN masih termasuk Jakarta). Nah, yang ingin saya sampaikan adalah adanya perbedaan pengertian penggunaan kata SEMALAM. Bagi saya orang Medan, ketika menyebutkan kata SEMALAM, itu menyatakan keterangan waktu, dari pagi sampai malam 1 hari yang lalu. Contoh: "SEMALAM saya datang ke kost kamu tapi kamu tidak ada di tempat, kemana saja SEMALAM?" Saat saya menggunakan kalimat tersebut kepada teman sekelas yang berasal dari Jakarta dan Pulau Jawa, mereka berdua bingung karena mereka merasa tidak pergi kemana-mana alias stay cool di kost. Ternyata setelah saya lanjutkan, "itu loh siang-siang semalam kira-kira jam 12 saya datangnya" Mereka pun tertawa dan sambil tersenyum berkata, "kalau siang ya siang, kalau malam ya malam dong Nald, mana ada siang-siang semalam?" Gantian sekarang saya yang bingung. Bagi orang Medan, ketika ingin dikonfirmasi dengan pertanyaan "SEMALAM kamu kemana?" biasanya, si lawan bicara akan bertanya kembali, "SEMALAM kapan?" Barulah setelah ditanya tentang "SEMALAM kapan?" si penanya akan menjelaskan persis waktu kejadiannya apakah pagi, siang, sore atau malam. Nah, kembali ke kisah saya di STAN tadi, setelah dijelaskan oleh teman saya yang berasal dari Jakarta dan Pulau Jawa tersebut, akhirnya saya mengerti, SEMALAM itu berarti kejadian 1 hari yang lalu dan berlangsung pada malam hari. Jika kita mau menyatakan 1 hari yang lalu tapi tidak jelas kapan kejadiannya (entah pagi, siang, sore atau malam) kita dapat gunakan kata KEMARIN.
HORAS BAH!
NAMA : SRI ENDAH FAJARWATI
ReplyDeleteNIM : C1G014017
Contoh Kasus Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya dalam dunia Bisnis Disney in France
Disney sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep taman hiburan dalam bisnisnya telah berhasil meraih keuntungan di Amerika Serikat dan Jepang. Langkah selanjutnya yang dilakukan Disney adalah mencoba memasuki pasar Eropa, dalam hal ini Paris sebagai target utamanya. Mengapa Paris yang dijadikan kota yang akan dibangun taman hiburan berikutnya? Mengapa tidak memilih kota yang lain? Disney berargumen bahwa Paris dipilih karena beberapa alasan, pertama sekitar 17 juta orang eropa tinggal kurang dari dua jam perjalanan menuju Paris, dan sekitar 310 juta dapat terbang ke Paris pada waktu yang sama. Kedua, besarnya perhatian pemerintah kota paris yang menawarkan lebih dari satu milyar dollar dalam berbagai insentif, dan ekspektasi bahwa proyek ini akan menciptakan 30.000 lapangan pekerjaan. Namun apa yang terjadi? Dalam pelaksanaanya Disney mengahadapi beberapa masalah antara lain berupa boikot acara pembukaan oleh menteri kebudayaan Perancis, dan kegagalan Disney untuk memperoleh target pengunjung yang datang dan pendapatan yang diharapakan. Mengapa bisa? Hal ini disebabkan karena Disney salah asumsi terhadap selera dan pilihan dari konsumen di Perancis. Ini disebabkan karena perbedaan budaya, Disney menganggap pola budaya perusahaan yang telah berhasil dijalankan di Amerika Serikat dan Jepang akan berhasil pula di Perancis, ternyata tidak. Sebagai contoh :
- pertama, kebijakan disney untuk tidak menyediakan minuman alkohol di taman hiburan, berakibat buruk karena di Paris sudah menjadi kebiasaan untuk makan siang dengan segelas wine.
- kedua, asumsi bahwa hari jumat akan lebih ramai dari hari minggu, ternyata berkebalikan.
- ketiga, Disney tidak menyediakan sarapan pagi berupa bacon dan telur seperti yang dinginkan oleh konsumen, tapi malah menyediakan kopi dan Croissant.
Begitu juga dengan model kerja tim yang diterapkan, disney mencoba menerapakan model kerja tim yang serupa dilakukan di USA dan Jepang, yang tidak dapat diterima oleh karyawan Disney di Paris. Juga kesalahan perkiraan Disney bahwa orang Eropa akan menghabiskan waktu lama di taman mereka, ternyata keliru. Kegagalan dan kesalahan pola budaya perusahaan yang dilakukan Disney di Paris, disebabkan oleh adanya kesalahan penafsiran budaya. Disney beranggapan bahwa apa yang diterapakan dan sukses di USA dan jepang akan sukses pula di Perancis. Disney seharusnya mengadakan riset dahulu tentang bagaimana budaya orang Perancis agar pola budaya perusahaan dapat disesuaikan dengan kultur setempat dan diterapkan di Perancis. Dan setelah Disney merubah strateginya yaitu dengan merubah nama perusahaannya menjadi Disney land Paris, merubah makanan dan pakaian yang ditawarkan sesuai pola budaya setempat, harga tiket dipotong sepertiganya, terbukti jumlah pengunjung Disney di Paris mengalami kenaikan.
NAMA : IKA WINARTI
ReplyDeleteNIM : C1G014056
Cara Tegur Sapa di Beberapa Negara :
1. Mano di Filipina
Di Filipina seseorang yang lebih muda harus membungkuk dan bersalaman dengan menempelkan dahi di tangan orang yang lebih tua dan mengatakan “Mano po” sebelum melakukan gerakan itu, jika ingin lebih hormat lagi. -- “Mano po” artinya “boleh minta tangan Anda”.
2. Tiga kali cium di Ukraina
Di Ukraina, cium pipi melibatkan tiga ciuman. Mulai di pipi kiri, kemudian kanan, dan kemudian kembali ke kiri. Bagi mereka yang takut berkontak fisik dengan kuman dan terobsesi dengan kebersihan atau germophobes: cium jauh juga boleh.
3. Membungkuk di Jepang
Membungkuk memiliki banyak arti di Jepang, salah satunya salam. Berhati-hatilah dengan cara menunduk yang dilakukan -- Ada bungkukan untuk bisnis (keirei) dan juga bungkukan untuk menyatakan permintaan maaf atau ucapan terima kasih (saikeirei). Secara umum, membungkuk artinya menunjukkan rasa hormat kepada orang yang mendapatkan bungkukan.
4. Kunik di Greenland
Kunik merupakan cara memberikan salam yang lebih intim, jadi jangan pernah menggunakannya dengan orang asing atau orang yang baru saja ditemui. Bentuk salam ini cukup untuk anggota keluarga, karena harus dilakukan dari jarak dekat (sangat dekat). Harus saling menempelkan hidung dan bibir kepada orang yang ingin diberikan salam -- kemudian bernapaslah.
5. Hongi di Selandia Baru
Tidak disarankan untuk memberikan hongi kepada seorang bartender atau penjaga toko di Selandia Baru, tapi bagi masyarakat Maori dan di upacara besar, hongi setara dengan berjabat tangan. Untuk melakukan hongi, dua orang saling menempelkan hidung dan dahi secara bersamaan sebagai cara untuk bertukar “napas kehidupan”.
6. Julurkan lidah di Tibet
Di Tibet, menjulurkan lidah merupakan cara menyapa tradisional. Praktik tersebut konon dimulai pada abad kesembilan, ketika Lang Darma, seorang raja tidak populer dengan lidah hitam, berkuasa. Setelah Darma meninggal dunia, banyak orang percaya dia telah dilahirkan kembali, jadi mereka akan menjulurkan lidah untuk membuktikan kalau mereka bukan jelmaan sang raja tersebut.
7. Ciuman ganda (double kiss) di Prancis
Jangan sampai tertukar dengan French kiss ya, gaya mengucapkan salam semacam ini disebut la bise. Mencium pipi kiri dan kanan artinya halo atau selamat tinggal.
NAMA : ADI SASONGKO
ReplyDeleteNIM : C1G014016
Beberapa contoh Cross Cultural dalam Kebiasaan Makan
1. Orang Barat contohnya Amerika memiliki kebiasaan table manners dimana garpu digunakan tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sehingga pada saat menyuapkan makanan ia menggunakan tangan kirinya. Sedangkan di Timur contohnya Indonesia pada umumnya menyuapkan makanan kemulutnya dengan menggunakan tangan kanan baik dengan tangan telanjang maupun dengan alat makan.
2. Orang Amerika makan dengan menggunakan sendok atau garpu pada saat makan dan tidak menggunakan tangannya secara langsung serta mereka memiliki alat makannya masing – masing setiap orang (1 orang memiliki seperangkat alat makan) walaupun dalam kegiatan perjamuan makanan. Hal ini bertentangan dengan budaya Arab dimana dalam perjamuan makan, mereka terbiasa makan dalam sebuah nampan besar yang berisi 4 s.d. 6 orang dengan menggunakan tangan telanjang.
3. Orang Amerika lebih suka makan di Meja Makan dengan duduk diatas kursi. Sedangkan, orang arab lebih menyukai makan lesehan di tanah/lantai dengan beralaskan tikar atau permadani.
4. Dalam sebuah pesta, di Barat cenderung berpesta dengan menggunakan konsep berdiri (tidak banyak menyediakan tempat duduk) sehingga dalam menikmati hidangan maupun cemilan serta minumannya, mereka melakukannya dengan berdiri. Namun, di Indonesia apabila kita melihat ada hajatan pernikahan, khitanan, maupun selametan maka kita akan menemui banyaknya tempat duduk yang disediakan untuk menikmati hidangan dalam keadaan duduk di kursi telah tersedia.
NAMA : HARRY PRAMONO
ReplyDeleteKELAS : C1G014009
Serumpun tapi tak sama..
Layaknya sahabat karib, hubungan Indonesia dan Malaysia ada pasang surutnya. Kadang baik kadang renggang tergantung apa masalah yang dihadapinya, termasuk bahasa. Meskipun serumpun dan memiliki bahasa yang hampir sebagian besar memiliki persamaan arti, namun terdapat beberapa istilah yang jika digunakan di Malaysia tidak pas digunakan di Indonesia.
Ibu, kata ini sudah sangat jelas artinya di Indonesia yaitu orang yang melahirkan kita atau terkadang seorang wanita yang lebih tua kita panggil ibu. Namun hati-hati menyebutkan atau memanggil seseorang di Malaysia dengan kata Ibu, karena di Malaysia arti kata Ibu adalah orang yang telah menikah dan memiliki anak baik meskipun beliau lebih muda dari kita. Oleh karena itu jangan sekali-kali menyapa seorang wanita yang lebih tua dari kita yang belum menikah dan memiliki anak dengan sebutan Ibu karena hampir dipastikan itu akan menyinggung perasaan beliau.
Selain itu ada kata lain yang memiliki arti beda di Indonesia dan Malaysia, yaitu Ibu Pejabat Polis. Sekilas kita langsung mengartikan frasa tersebut berarti seorang istri pejabat tinggi di kepolisian. Namun di Malaysia, frasa tersebut berarti kantor pusat kepolisian. Dalam frasa ini ibu berarti pusat seperti ibukota yang merupakan pusat atau kepala dari beberapa kota dalam suatu daerah. Lalu pejabat bukan berarti orang yang menjabat suatu jabatan melainkan adalah kantor atau suatu tempat pemerintahan dan polis bukan berarti polis asuransi tapi polisi. Jadi jika disatukan Ibu Pejabat Polis berarti Kantor Pusat Kepolisian.
*dari berbagai sumber.
Tri Widodo
ReplyDeleteC1G014010
Penggunaan kata sapaan “Mas”dan “Mbak” di Sulawesi Selatan
Beda dengan penggunaan di Jawa (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur) yang menggunakan kata sapaan “Mas” dan “Mbak” sebagai panggilan kepada orang yang lebih tua, atau untuk menghormati orang yang belum dikenal, penggunaan kata sapaan “Mas” dan “Mbak” di Sulawesi Selatan adalah menunjukkan asal daerah orang tersebut berasal dari Jawa. Sebagai contoh adalah percakapan berikut ini:
A: “Bu, tahu tidak kalau ada tetangga baru di rumah Blok AA No. 2?”
B: “Iya, sudah tahu, pak Widodo dan bu Nitri itu y?”
A: “Iya, betul, pak Widodo itu ‘Mas’ lho, bu Nitri itu juga ‘Mbak’. Sama-sama dari jawa tengah.”
Penggunaan kata sapaan “Mas” dan “Mbak” ini adalah orang Sulawesi Selatan ingin menunjukkan bahwa orang tersebut berasal dari Jawa.
Jadi jangan heran jika suatu saat anda hidup di Sulawesi Selatan saat orang-orang belum tahu jika anda berasal dari Jawa, anda akan dipanggil dengan panggilan “Mas” dan “Mbak”, tetapi saat orang-orang Sulawesi Selatan tahu bahwa anda berasal dari Jawa maka akan dipanggil dengan sebutan “Mas” dan “Mbak”.
Jangan merasa aneh, jika orang tua atau muda memanggil anda yang orang Jawa (berapapun usia anda) dengan panggilan “Mas” dan “Mbak”.
Ralat
DeleteTri Widodo
C1G014010
Penggunaan kata sapaan “Mas”dan “Mbak” di Sulawesi Selatan
Beda dengan penggunaan di Jawa (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur) yang menggunakan kata sapaan “Mas” dan “Mbak” sebagai panggilan kepada orang yang lebih tua, atau untuk menghormati orang yang belum dikenal, penggunaan kata sapaan “Mas” dan “Mbak” di Sulawesi Selatan adalah menunjukkan asal daerah orang tersebut berasal dari Jawa. Sebagai contoh adalah percakapan berikut ini:
A: “Bu, tahu tidak kalau ada tetangga baru di rumah Blok AA No. 2?”
B: “Iya, sudah tahu, pak Widodo dan bu Nitri itu y?”
A: “Iya, betul, pak Widodo itu ‘Mas’ lho, bu Nitri itu juga ‘Mbak’. Sama-sama dari jawa tengah.”
Penggunaan kata sapaan “Mas” dan “Mbak” ini adalah orang Sulawesi Selatan ingin menunjukkan bahwa orang tersebut berasal dari Jawa.
Jadi jangan heran jika suatu saat anda hidup di Sulawesi Selatan saat orang-orang belum tahu jika anda berasal dari Jawa, anda akan dipanggil dengan panggilan “Bapak” atau “Ibu”, tetapi saat orang-orang Sulawesi Selatan tahu bahwa anda berasal dari Jawa maka akan dipanggil dengan sebutan “Mas” dan “Mbak”.
Jangan merasa aneh, jika orang tua atau muda memanggil anda yang orang Jawa (berapapun usia anda) dengan panggilan “Mas” dan “Mbak”.
Nama : Indriani Hetty Ria Utami
ReplyDeleteNIM : C1G014048
Cara orang bersalaman di tiap negara berbeda - beda sesuai dengan budaya dari negara tersebut. Berikut adalah beberapa contohnya :
1. China
Gerakan tangan dengan pegangan yang ringan dengan sedikit gerakan mengayun. Pandangan mata sedikit menatap kebawah agar tidak melihat mata langsung agar terkesan lebih sopan.
2. Jepang
Terdapat 2 cara yaitu membungkuk dan salaman, agar tidak bingung, ikutilah pasangan anda, bila pasangan membungkuk, kita balas membungkuk, begitu pula dengan salaman.
3. Perancis
Jabat tangan dengan satu gerakan mengayun yang cepat pada saat kedatangan dan keberangkatan Anda
4. Amerika Latin
Disini melakukan gerakan jabat tangan yang ringan, lembut, dan cenderung berlama-lama. Jadi jangan terlalu cepat menarik tangan anda agar terkesan sopan
5. Eropa
Sama seperti jabat tangan biasa, tapi lebih sering. jadi mungkin bertemu makan siang berjabat tangan, lalu setelah itu pergi ke kantor akan melakukan jabat tangan lagi.
6. Negara Arab
Untuk Pria, biasanya berjabat tangan disertai pelukan dan ciuman dikedua pipi. Namun biasanya perempuan tidak berjabat tangan dengan lelaki karena tradisi.
Nama : SITI AFFANTI
ReplyDeleteNIM: C1G014043
Keragaman Kultur akan mempengaruhi komunikasi, terlebih jika menyangkut urusan bisnis.
Dalam berbisnis, dapat dilakukan komunikasi langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi langsung misalnya ketika berbisnis kita sering melakukan jabat tangan.
•Di Jepang, cara memberikan salam adalah dengan bersalaman atau membungkukkan badan atau kombinasi dari keduanya.
•Di Perancis dan Italia, orang selalu bersalaman setiap kali bertemu. Mereka bersalaman dengan memberikan cukup tekanan pada tangan karena jabat tangan yang lemas dianggap sebagai “dingin” dan tidak bersahabat.
•Di Rusia, orang juga biasa bersalaman setiap kali bertemu orang yang dikenal. Mereka hanya tidak bersalaman saat mengenakan sarung tangan.
•Di Austria, adalah hal umum apabila wanita tetap duduk sementara pria berdiri saat keduanya bersalaman.
•Di Swiss, seorang pria sebaiknya menjabat tangan wanita terlebih dahulu dalam sebuah pertemuan. Ingat, utamakan wanita. Untuk kepentingan bisnis, kecuali kita sudah memastikan bahwa seorang pria adalah pemegang jabatan tertinggi di perusahaan, sah-sah saja menjabat tangan pria terlebih dahulu sebelum wanita.
•Di Amerika Utara, jabat tangan yang bertenaga dianggap sebagai lambang profesionalisme dan percaya diri.
•Di Amerika Selatan, jabat tangan hanyalah sesuatu yang dianggap umum di kalangan pria. Sesama wanita atau pria dan wanita biasanya saling memberi salam dengan cara cipika-cipiki.
•Di Australia, bersalaman dengan kuat menunjukkan percaya diri dan kepercayaan.
•Di Afrika Barat, jabat tangan yang bertenaga sangat dihargai. Seringkali sebelum melepaskan tangan, kedua orang yang berjabat tangan saling menjentikkan jari (finger snap).
•Di Afrika Selatan, bersalaman memakan waktu yang sedikit lebih lama dan tidak terlalu bertenaga.
•Di China, bersalaman dengan kuat dan menggoyang-goyangkan tangan merupakan hal yang normal.
•Di Arab Saudi, hanya pria yang saling bersalaman dan mereka sangat menghargai jabat tangan yang lemas (tidak ditekan), namun dalam waktu yang lebih lama daripada jabat tangan kebanyakan. Jabat tangan yang terlalu bertenaga akan dianggap kasar.
•Di Panama, bersalaman harus disertai juga dengan kontak mata.
•Di Kuwait, jabat tangan hanya berlaku untuk sesama pria yang baru pertama kali bertemu atau saling mengenal. Selanjutnya, mereka tidak perlu lagi bersalaman.
Lain halnya, apabila komunikasi yang dilakukan adalah tidak langsung atau melalui iklan.
1.Iklan Sabun Camay Procter &Gamble (P&G) di Jepang
Meskipun iklan itu berhasil baik di Amerika selatan & Eropa, namun iklan tersebut dianggap menghina orang jepang. seorang pria yang menemui seorang wanita untuk pertama kalinya untuk membandingkan kulit wanita tersebut dengan boneka porselen yang indah.Perkataan pria tsb menunjukkan bahwa si wanita bodoh/kasar.
Iklan camay yang gagal di jepang adalah iklan yang memperliatkan seorang wanita jepang yang sedang mandi ketika suaminya masuk ke kamar mandi, lalu mengelus pundak istrinya. Meskipun iklan itu diterima dengan baik di Eropa, namun sangat gagal di Jepang, yang memandang campur tangan suami atas istrinya adalah sikap yang tidak baik.
2.Iklan detergen Cheer P&G di Jepang memberikan Potongan harga pada Iklan dianggap merendahkan reputasi produk tsb.
Tidak seperti eropa & amerika serikat, sekali anda memberikan diskon atas produk anda disini sulit sekali untuk menaikkan kembali harganya.
keunikan kultur: reputasi produk dan reputasi diri di Jepang sangat dijunjung tinggi
3.Iklan makanan hewan dilarang di lthuania, karena makanan termasuk langka di negara tersebut dan tipe iklan semacam itu dianggap ’melecehkan’ orang.
keunikan kultur: anggapan tentang makanan
Kesimpulan: Dalam melakukan komunikasi bisnis, baik langsung maupun tidak langsung harus memperhatikan budaya audience. Apabila tidak, maka tujuan komunikasi tidak akan tercapai, bisa saja disebut anjloknya permintaan, pencekalan, larangan tayang, putusnya hubungan diplomatic, dsb. Disini ditekankan mengenai pentingnya riset pasar.
Komunikasi Langsung
DeleteCara Memanggil
Di Amerika atau di Australia, anda bisa langsung memanggil nama pertamanya kepada mitra bisnis anda yang baru, tetapi jangan coba melakukan itu di Jerman dan di Italia. Di kedua negara itu, mereka yang punya gelar khususnya, biasa dipanggil “Tuan Profesor,” “Tuan Pengacara,” “ atau sekadar “Herr Schneider” di Jerman atau ”Senor Baggio” di Italia. Juga di China,, mereka yang punya jabatan tinggi dipanggil berdasarkan jabatan meereka, misalnya “Presiden” atau “Manajer”. Dalam konteks bisnis, di Amerika seorang penjual lazim berbicara langsung ke tujuan ketika mendatangi pelanggan, sementara dalam negosiasi, eksekutifnya meminimalkan basa-basi dan protokol.
Cara Berbicara
mumnya orang Jerman dan orang Swedia adalah pendengar yang baik. Namun tidak demikian halnya orang Italia dan Spanyol; mereka malah sering memotong pembicaraan dengan bahasa tubuh dan isyarat tangan yang hidup dan terkesan berlebihan . di Jepang dan di Finlandia, diam adalah suatu bagian integraldalam percakapan; jeda dianggap sebagai istirahat, ramah, dan pantas. Karena itu orang Jepang tidak menyukai orang Amerika yang argumentatif, sementara orang Amerika sulit memahami orang Jepang yang pendiam.
Dari Inggris: Gunakanlah kata-kata yang lembut, tapi kerahkan argumentasi yang kuat! Artinya? Yang penting apa yang kau ucapkan, bukan bagaimana mengucapkannya.
Ini dari Prancis: Tunggu sampai malam, sebelum mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang cerah.... Artinya? Jangan terlalu cepat menyimpulkan.
Belanda : "Tidak ada satupun kalimat berbahasa perancis disini!" artinya : Semuanya sudah jelas.
Indonesia : "Bersikaplah santun dalam berbahasa maka kau akan tetap memakai celana" artinya : Berbicaralah yang santun maka kejahatan yang kita lakukan tidak akan terbongkar.
Siti Affanti C1G014043 (stock jika ada yang sama Bapak)
DeleteNama : Wahyuningsih
ReplyDeleteNIM : C1G014031
Perbedaan kata “waras” dan “mari”
Hari pertama saya masuk kantor, setelah beberapa hari tidak masuk kerja tiba-tiba teman kantor tanya “piye wis waras?”. “Lho emang kemaren saya gila?” Jawab saya waktu itu tanpa pikir panjang. Ternyata kalau di Pekalongan waras berarti sehat. Kalau di Boyolali sembuh dari sakit itu “mari”. Sedangkan kata “mari” di daerah Jawa Timur berarti kelar/selesai.
Nama : Mulat Destawan
ReplyDeleteNIM : C1G014012
Di bawah ini adalah beberapa kata yang memiliki perbedaan makna antara bahasa Medan dengan bahasa Indonesia pada umumnya. Kumpulan kata-kata ini saya dapat ketika kuliah dan bersosialisasi dengan kawan-kawan kost yang sebagian besar berasal dari medan,
"Bos"
Bang Taufik seorang senior bertanya kepada saya,
Bang Taufik: eh bosmu dmna lat?
Saya: (Sontak saya bingung) kerja pun belum kok ditanya bos sih bang? nanti lah kalo aku dah lulus..
Bang Taufik: alah mak jang bos maksudku orang tua mu lah..
Saya: hmmm…bosku di Bandung bang…hehe
Ternyata bos dalam kosa kata medan berarti orang tua, disebut bos cowok untuk ayah dan bos cewek cewek untuk ibu.
"Kakak" dan "Abang"
Percakapan saya dengan seorang kawan:
Saya: Eh Yar (namanya sugiar), yang kemaren datang ke kost-an itu sapa mirip kali ama kau…
Sugiar: itu abangku lat,
Saya: Macam mana nya, kau bilang ga punya kakak tempo hari
Sugiar: aku ga punya kakak yang ada abang…
Saya: Gubrakk
Ternyata penggunaan kata kakak dan abang di Medan dibedakan, kakak digunakan untuk kakak perempuan dan abang digunakan untuk sebutan kakak laki-laki.
"Kereta" dan "Motor"
Percakapan Saya dengan seorang kawan:
Pay: Boleh pinjam kereta mu lat?
Saya: kerata apa bang? Ga punya aku kereta
Pay: ah, jangan pelit kau, itu di depan apa?
Saya: itu motor bang..
Pay: ah..acem mana nya kau ini, itu kereta kalo motor rodanya empat
Saya: hmm..gitu ya bang…oke deh..gubrakk
Ternyata penggunaan kata kereta yang bagi orang Jakarta adalah kereta api, di Medan adalah sepeda motor, selain itu kata motor yang di Jakarta adalah sepeda motor di Medan berarti sebuah mobil.
"Pajak"
Percakapan seorang kawan dari Solo dan Medan
Siregar: wan, besok pagi kita ke pajak, bisa nya kau ikut?
Wawan: kantor pajak mana nih gar?
Siregar: aih…bukan kantor nya, pasar maksudku..
Wawan: oo…haha
Kata pajak yang bagi umumnya orang Indonesia identik dengan pungutan resmi dari negara bagi anak Medan pajak berarti pasar.
"Pusing"
Pusing bagi umumnya orang Indonesia bermakna sakit kepala, namun di medan bermakna berkeliling.
Demikian beberapa kosa kata bahasa Medan pada mulanya agak aneh saya dengar dari kawan-kawan kost-an.
Cross Cultural oleh IMAM SOLIKIN / C1G014015
ReplyDeleteDunia ini terdiri dari berbagai negara yang mempunyai keragaman adat dan budaya. Perbedaan adat dan budaya menimbulkan pengertian/pemahaman makna yang berbeda. Perbedaan ini menjadi suatu khasanah keilmuan yang patut kita pelajari. Melalui mata kuliah Business Communication ini, saya akan paparkan salah satu keragaman kultur dan pengaruhnya dalam komunikasi.
Beberapa hari terakhir ini saya telah melakukan riset kecil-kecilan terhadap salah satu budaya di negara Korea Selatan. Riset ini dilakukan dengan teknik wawancara elektronik terhadap orang korea atau lebih tepatnya WNI yang tinggal dan bekerja di Korea lebih dari 3 tahun. Dengan demikian, keakuratan hasil riset ini dapat dipertanggungjawabkan.
Cross Cultural pertama adalah tradisi salam dengan membungkukkan badan. Dalam hal bisnis, saat bertemu dengan rekan bisnis untuk pertama kalinya, orang Korea akan memberikan penghormatan dengan membungkukkan badan, 45 derajat. Berbeda dengan Korea, Jepang, negara yang serumpun dengan mereka, membungkukkan badan 45 derajat untuk menyatakan rasa bersalah yang sangat dalam ketika melakukan kesalahan. Beda Korea, beda Jepang, beda pula dengan budaya orang Barat. Orang Barat tidak mempunyai hal istimewa dengan adat membungkukkan badan saat bertemu dengan rekan bisnis mereka. Walaupun begitu, beberapa orang Barat akan menyesuaikan diri dengan membungkukkan badan saat bertemu dengan orang Korea/Jepang sebagai contohnya link berikut ini. http://2.bp.blogspot.com/-_eLjbhLA6CI/UpG8ajurQ0I/AAAAAAAAAHE/UXfZIpwimEI/s1600/obama+bow.jpg
Cross Cultural yang kedua adalah tradisi berjabat tangan. Berjabat tangan hanya dilakukan jika orang yang lebih tua/lebih dihormati terlebih dahulu mengangkat tangan. Dalam budaya mereka, orang yang lebih muda akan menunggu orang yang lebih tua untuk berjabat tangan. Hal ini jelas berbeda dengan tradisi di negara kita, Indonesia. Di sini para pemudalah yang meberikan inisiasi kepada yang tua untuk berjabat tangan. Berjabat tangan dapat menunjukkan suatu kedekatan dan rasa hormat terhadap lawan bicara atau rekan bisnis, baik di Korea maupun di Indonesia. Hal ini berbeda bagi negara Barat, khususnya Amerika. Beberapa orang di Amerika, berjabat tangan merupakan suatu hal yang tidak diatur dalam adat istiadat, bahkan gaya dan perilaku jabat tangan terkesan sama antara keadaan formal dan informal. Contohnya adalah sebagai berikut. http://m.kabar24.com/international/read/20130423/10/175170/bill-gates-dapat-kritikan-saat-jabat-tangan-dengan-presiden-korsel
Dari penjelasan di atas, sedikitnya kita telah mengetahui bahwa setiap negara mempunyai kultur yang berbeda. Walaupun memiliki gaya tubuhnya sama, tetapi makna yang disampaikan jelas berbeda, bahkan jauh berbeda. Maka dari itu, sebelum kita bertemu dengan rekan bisnis yang berasal dari budaya yang berbeda, lebih bijak kiranya bagi kita untuk terlebih dahulu mempelajari budaya mereka.
-KEUNIKAN BUDAYA TIBET-
ReplyDeleteOleh: A L A N S E T I Y A D I / N I M . C 1 G 0 1 4 0 1 3
Tibet adalah sebuah daerah yang unik dengan dasar spiritual yang tinggi. Agama yang dianut masyarakatnya adalah Budha dan dipimpin oleh Pimpinan Spiritual tertinggi yaitu Dalai Lama. Beberapa keunikan yang menjadi adat masyarakat Tibet antara lain sebagai berikut.
1. Tepuk Tangan
Pada umumnya, tepuk tangan merupakan cara untuk memberikan penghargaan terhadap apa yang telah dicapai/diungkapkan oleh seseorang dalam suatu interaksi baik interaksi antar individu atau individu terhadap kelompok.
Namun lain cerita jika anda melakukan perjalanan bisnis ke Tibet, kemudian anda mendapatkan sambutan tepuk tangan atau bahkan standing applause dari masyarakat setempat, itu artinya bahwa anda dianggap membawa roh jahat atau setan dan harus diusir dari Tibet.
2. Pemberian Hadiah
Orang Tibet selalu memberi hadiah pada orang atau tamu yang dihormatinya. Jika anda beruntung dan dihormati sebagai tamu di sana, maka sesampainya disana anda akan mendapatkan hadiah. Namun jangan sekali-kali menolak atau mengembalikan hadiah yang telah diberikan, bagi orang Tibet, mengembalikan hadiah adalah suatu penghinaan yang sangat besar dan tidak dapat dimaafkan
3. Penghargaan Diri
Di Tibet, orang dihargai karena keberhasilannya mengekang ego sendiri. Jadi kalau ingin dihargai di sana, tunjukan bahwa anda orang yang mengutamakan kepentingan orang lain dan jangan menunjukan sikap egoisme.
4. Perlakuan terhadap Makhluk atau Benda di sana
Masyarakat Tibet percaya bahwa semua mahkluk adalah ibu mereka, jadi mereka selalu berhati – hati mengerjakan sesuatu agar tidak menyakitinya. Maka anda jangan sampai melakukan pengrusakan terhadap makhluk atau benda di sana.
5. Munculnya Bintang
Banyak Negara yang memandang munculnya bintang-bintang yang terang merupakan hal yang indah dan lambar cuaca yang baik. Lain halnya dengan orang Tibet yang percaya bahwa adanya satu bintang yang bersinar sangat terang adalah suatu pertanda buruk akan terjadi, sehingga mereka semalam suntuk mencoba mengusirnya dengan bunyi – bunyian dari peralatan dapur, dll.
6. Arti dari sajian Teh
Teh mentega yang hanya minuman biasa di Tibet mampu menyimbolkan makna yang dalam saat dituangkan oleh tuan rumah bagi tamu yang berkunjung untuk berpamitan ketika akan pergi ke tempat yang sangat jauh. Penuangan teh mentega yang kedua kalinya menyiratkan pesan tidak langsung bagi si tamu agar selalu ingat pada tuan rumah dengan harapan ia dapat kembali lagi untuk meminumnya. Karena itu lebih baik anda tidak meminum cangkir kedua yang disajikan sampai habis.
7. Menjulurkan Lidah
Bagi orang Indonesia menjulurkan lidah pada orang lain adalah suatu hal yang sangat tidak sopan. Namun, bagi warga Tibet justru sangat terhormat. Sebab, menjulurkan lidah berarti mengucapkan salam sapaan atau rasa hormat bagi orang lain.
Sumber: Berbagai Artikel di Google.
Nama : Bibit Mardiantoro
ReplyDeleteNIM : C1G014038
Perbedaan makna “Football” di Amerika dan Eropa
Football atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Sepak Bola memiliki perbedaan makna di Amerika, khususnya Amerika Utara dan di Eropa. Sepak bola yang dikenal di Indonesia merupakan Europe Football, dan sepak bola seperti itu di Amerika di sebut “Soccer”. Berikut diuraikan beberapa perbedaannya yaitu :
American football :
1. Bola yang digunakan berbentuk lonjong.
2. Para pemain menggunakan jersey layaknya europe football, namun menggunakan pelindung dada dan kepala.
3. Permainan sebagian besar menggunakan tangan untuk mengontrol bola dan diperkenankan untuk menabrak lawan dalam merebut bola.
4. Waktu yang digunakan dalam satu game adalah 60 menit yang dibagi menjadi 4 (empat) kuarter, dengan masing-masing 15 menit.
5. Gawang merupakan 2 (dua) tiang tinggi yang ditancapkan tanpa ada jala.
Europe Football :
1. Bola yang digunakan berbentuk bulat.
2. Para pemain tidak menggunakan pelindung kepala dan dada, namun menggunakan pelindung tulang kering dan penjaga gawang menggunakan sarung tangan.
3. Sebagian besar permainan menggunakan kaki, kepala, bahu, dan dada untuk mengontrol bola. Hanya penjaga gawanglah yang diperkenankan untuk menggunakan tangannya untuk mengontrol bola yang merupakan sentuhan dari lawan. Apabila back pass (operan balik = operan dari pemaian dalam satu tim kepada penjaga gawang), bola tidak diperkenankan dipegang oleh penjaga gawang. Jika dipegang maka perlakuannya akan sama jika pemain selain penjaga gawang menggunakan tangan untuk mengontrol bola, maka hal itu disebut pelanggaran “Hand Ball”.
4. Waktu yang digunakan dalam satu game adalah 90 menit dengan dibagi menjadi 2 (dua) babak. Jika pertandingan sepakbola pada turnamen dengan menggunakan sistem gugur, dimana waktu 90 menit sudah habis namun kedudukan sama kuat, maka ada babak tambahan yaitu penambahan waktu pertandingan selama 30 menit dengan dibagi menjadi 2 (dua) babak tambahan. Jeda tiap babak adalah 15 menit.
5. Pada Europe Football, gawang yang digunakan diberikan jala pada bagian belakang.
Karena ada perbedaan itu, maka penting sekali bagi kita untuk mengetahui kebudayaan suatu daerah / negara sebelum melakukan bisnis di daerah tersebut. Demikian sekilas contoh tentang perbedaan kebudayaan yang dapat mempengaruhi bisnis. Terima kasih..
Nama : Prima Yuniadi Raharto
ReplyDeleteNIM : C1G014004
Falsafah dalam Salam Dayak
Pengalaman ini saya peroleh ketika saya bertugas di Kalimantan Barat. Ada budaya unik yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Kanayatn (masyarakat Dayak di Wilayah Kalimantan Barat) ketika akan memulai kegiatan seperti rapat, pertemuan /seminar, upacara adat dan lain-lain. Setiap akan memulai kegiatan, pemimpin rapat/adat akan mengucapkan salam sebagai berikut “Adil ka Talino, Bacuramin Ka saruga, Basengat ka Jubata” dan secara serentak seluruh peserta rapat akan menjawab “Arus,,arus,,,”. Setelah bertanya kepada teman dilanjutkan dengan googling, baru saya ketahui bahwa salam tersebut ternyata merupakan falsafah hidup bagi Masyarakat Dayak. "TALINO" dalam bahasa Dayak Kanayatn atau biasa disebut dengan bahasa "AHE" berarti "MANUSIA". "BACURAMIN" berarti "BERCERMIN", "SARUGA" berarti "SURGA", "BASENGAT" berarti "BERNAFAS" serta "JUBATA" yang berarti "TUHAN YANG MAHA KUASA". Secara harfiah "Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata" dalam bahasa indonesia berarti "sebagai manusia kita wajib bersikap adil dan toleran terhadap sesama, dalam menjalani kehidupan kita harus bercermin/berpedoman pada surga dan setiap nafas kehidupan yang kita miliki berasal dari TUHAN YANG MAHA KUASA". Jawaban dari salam tersebut yaitu “Arus...” berarti mengiyakan ucapan/salam tersebut (AMIN ).
Setelah mengetahui arti dan maknanya, sesuai dengan peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, salam tersebut saya usahakan untuk saya ucapkan setiap akan memulai kegiatan rapat/seminar terutama di Kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat Dayak (Kabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Kapuas Hulu).
“Adil ka Talino, Bacuramin Ka saruga, Basengat ka Jubata. Aruus…”
NAMA : ALI SURYA PUTRA
ReplyDeleteKELAS : STAR BPPKP
NIM : C1G014060
Beberapa tradisi unik di suku Sasak Daerah Lombok Nusa Tenggara Barat
Kebudayaan masyarakat suku Sasak banyak mendapat pengaruh dari agama Islam yang masuk. Pada masyarakat suku Sasak setiap kelahiran, kematian maupun syukuran akan diadakan acara/upacara.
1. Bila kematian akan diadakan acara 14 hari-an, dimana acara tersebut berisi dzikir dan membaca yasin. Dalam beberapa tempat di daerah Lombok ada juga yang menambahkan setelah dzikir dan membaca yasin yaitu membaca Hikayat. Hikayat ini berisi kisah perjalanan manusia setelah dicabut nyawanya oleh Allah SWT. Mulai dari bagaimana proses pencabutan nyawa sampai dengan apa saja yang terjadi di dalam alam barzah atau alam kubur. Acara tersebut dilakukan setelah selesai dzikir dan membaca yasin kemudian acara makan bersama.
2. Bila kelahiran maka akan diadakan acara Ngurisan. Bagi keluarga yang kurang mampu maka acara Ngurisan dilakukan setelah sholat pada Hari Besar baik itu Idul Fitri atau Idul Adha. Ngurisan adalah acara untuk mengaqikah putra/putri yang baru lahir. Untuk putra maka akan diadakan pemotongan 2 ekor kambing jantan, sedangkan untuk putri akan diadakan pemotongan 1 ekor kambing jantan. Pada acara Ngurisan tersebut dilakukan pemotongan rambut bayi putra/putri yang baru lahir sambal menyanyikan dzikir berzanzi dalam Bahasa arab. Dzikir berzanzi tersebut berisikan syalawat dan sanjungan kepada Allah SWT dan Nabi serta ucapan Syukur. Setelah itu dilanjutkan dengan acara makan bersama setelah prosesi selesai.
3. Bila menunaikan ibadah haji, masyarakat susu Sasak juga mengadalan acara yang disebut slakaran yang diselenggarakan selama calon haji berada di Makkah sampai pulang ke tanah air. Setelah acara tersebut dilajutkan dengan acara makan bersama.
Ada satu kebudayaan yang sama diantara ketiga acara tersebut yaitu diakhiri dengan acara makan bersama. Dalam setiap acara makan tersebut ada satu kebiasaan unik yang tidak dijumpai di daerah lain selama penulis merantau. Kebiaasan tersebut adalah:
1. Acara Makan tersebut disediakan dengan menggunakan nampan besar yang disebut oleh masyarakat adalah “Dulang”.
2. Makanan disajikan untuk orang secara berkelompok, dimana setiap kelompok berisi 4-5 orang. Dan makan tersebut dilakukan dengan menggunakan tangan.
3. Acara makan tersebut diakhiri dengan sesorang mencuci tangan terlebih dahulu dalam kobokan. Jadi bila orang lain belum selesai makan tetapi ada seseorang yang telah mencuci tangan terlebih dahulu maka orang tersebut mengajak semua hadirin untuk mengakhiri acara makan. Sehingga bila seseorang telah selesai makan maka ia tidak akan mencuci tangan terlebih dahulu dan menunggu biasanya sesepuh yang dituakan untuk mencuci tangan. Karena biasanya sesepuh makannya paling lama dan terakhir selesai diantara hadirin yang dating dalam acara tersebut.
Itulah beberapa kebudayaan unik yang terus berlangsung sampai dengan hari ini pada Masyarakat Suku Sasak.
Sumber : Pengalaman Hidup Penulis
Nama : Imam Raditia Zabbar Arief
ReplyDeleteNIM : C1G014037
1. Mengabaikan Perbedaan Antara Anda dan Kelompok yang Secara Kultural Berbeda.
Semua diasumsikan bahwa “yang ada” hanya kesamaan, artinya semua manusia itu sama. Ini tidak benar.Ingat hipotesis Sapir-Whorf tentang relativitas bahasa
Contoh: Orang Amerika yang mengundang rekan sekerjanya dari Filipina untuk makan malam di rumahnya. Namun orang Filipina menolak undangannya. Menurut orang Filipina undangan makan malam orang Amerika itu tidak tulus. Baru kalau dia sudah mengajaknya beberapa kali, menurut budaya Filipina, ajakan itu merupakan sesuatu yang tulus. menurut orang Amerika Ajakan pertama tersebut, jika tidak mau akan dianggap sebagai prilaku yang egois dan tidak bersahabat.
2. Makna tidak hanya terletak pada kata-kata yang digunakan tetapi tetapi pada orang yang menggunakan kata-kata itu.
Contoh: - Bertepuk tangan di atas kepala (Amerika) : menyatakan kemenangan,
(Rusia) : menyatakan persahabatan.
- Mengangkat dua jari membentuk V (Amerika) : perdamaian
(Inggris) : penghinaan
3. Melanggar Adat Kebiasaan Kultural.
Setiap kultur memiliki aturan komunikasi sendiri-sendiri. Aturan itu menetapkan prilaku-prilaku komunikasi yang boleh ataupun yang tidak boleh.
Contoh : dalam kultur Amerika seseorang harus membuat janji kencan dengan teman kencannya antara dua atau empat hari sebelumnya. Di negara Asia, seseorang mungkin perlu memberitahu orang tua teman kencan dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan sebelumnya.
4. Perbedaan kultur tidak boleh dinilai sebagai suatu yang negatif (Labarre, 1964)
Contoh : - meludah di tempat umum,
bagi kebanyakan kultur Barat : tanda penghinaan dan ketidaksenangan
bagi suku di Afrika : tanda afeksi
bagi suku Indian di Amerika : isyarat keramah-tamahan
Nama : Bernandus Nababan
ReplyDeleteNIM : C1G014051
Perbedaan makna kata “bujur”
Bagaimana bentuk kesadaran untuk berkomunikasi dengan benar? mungkin bukan sekedar benar, tetapi juga baik. Komunikasi juga harus dilakukan pada kondisi yang tepat, karena jika tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Kemudian kenapa bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa nasional, artinya bahasa ini harus dan sedikit WAJIB digunakan dalam kehidupan berkomunikasi sehari-hari. Mengingat begitu banyak suku di Indonesia, bukan tidak mungkin di hari-hari kita (terutama di perantauan), akan berjumpa dan mengharuskan berkomunikasi dengan orang-orang dari suku lain. Bayangkan jika masing-masing menggunakan bahasa daerah dan sukunya, kekacauan macam apa yang akan terjadi.
Contoh:
Seorang cowok batak dan seorang cewek Sunda berada di sebuah angkutan kota.
Cowok berlagak sok akrab dan ia langsung membayar ongkos si cewek. “Biarin saya yang bayar, Neng”. Si cewek tidak bisa berbuat apa-apa. “Terima kasih, Mas”. Si cowok pun menjawab, “Bujur kembali”. Tentu saja si cewek pun marah. Sambil melemparkan uang ke wajah s cowok, cewek itu berucap, “Enak saja, nih uangmu”.
Mungkin bagi kita yang tak mengerti akan berpikir, dimana lucunya? Apanya yang salah? Ternyata, kesalahan komunikasi di atas dalam penggunaan kata bujur yang digunakan oleh suku Batak dan suku Sunda. Kata bujur berarti “terima kasih” bagi orang Batak (Karo), sedangkan bagi orang Sunda bujur berarti “pantat”. Wajar saja si cewek Sunda marah pada si cowok Batak yang niatannya mengucapkan “terima kasih kembali”.
Pepatah untuk kita : "Asing taona asing muse dengkena dohot ihanna”
ELISA TRI MARDIYANI NIM : C1G014058
ReplyDeleteKIBLAT ADAT SUKU BADUY
Hampir seluruh perjalanan dan kegiatan ritual adat Suku Baduy pada pelaksanaannya harus mengarah ke suatu daerah atau kawasan yang disucikan atau dikeramatkan dan dianggap sebuah arah yang sakral untuk diistimewakan sebagai bentuk penghormatan terhadap kepastian amanat leluhurnya. Pada umumnya kita meyakini kiblat adalah ke arah barat atau ke Kabah yang ada di kota Mekah. Kiblatnya Suku Baduy adalah ke arah selatan. Menurut mereka semakin selatan diyakini semakin sakral atau suci dan berakhir di satu tempat yang dikenal dengan nama Sasaka Domas, tempat ini diyakini sebagai inti jagad atau sering disebut Sasaka Pusaka Buana. Bentuk ketaatan dan keyakinan mereka terhadap kiblatnya misalnya sebagai berikut :
1. Pada Saat Tidur : posisi tidur orang Baduy cenderung seragam dimana posisi kaki saat tidur tidak boleh mengarah ke selatan (nunjangan suku ka selatan), tidur mereka tertib selalu mengarah pada timur-barat. Bila ada warga Baduy yang tidur kakinya mengarah ke selatan maka warga tersebut dicap sebagai warga yang tidak menghormati nenek moyang dan amanat adat leluhurnya.
2. Penempatan Rumah Kediamaan Puun : puun adalah pemimpin adat tertinggi di Suku Baduy yang sangat dihormati dan disegani, maka sebagai penghormatan rumah ditempatkan di areal paling selatan dari perkampungan. Areal di sekitar kediaman puun menjadi areal yang sangat diyakini kesuciannya oleh mereka. Demi terjamin kesuciannya adat melarang tempat di sekitar dan seputar rumah kediaman puun diinjak oleh masyarakat umum termasuk oleh masyarakat kepuunan itu sendiri kecuali oleh seizin puun. Hanya satu tahun sekali tempat tersebut bisa diinjak oleh masyarakat umum yaitu pada saat upacara adat tertentu.
3. Bentuk dan Penempatan Lumbung Padi : lumbung padi atau leuit bentuk dan arah suhunan (atapnya) sama dengan bentuk suhunan rumah Baduy, pintu tempat membuka atau menutupnya tidak boleh ada di bagian selatan. Bahkan penempatannya pun tidak boleh berada di sebelah selatan perkampungan.
4. Pada Upacara Pemakaman Jenazah : pada proses pemakaman jenazah warga Baduy sangat berbeda dengan cara pemakaman pada umumnya. Lubang makam bagi warga Baduy harus memanjang dari arah barat ke timur, karena posisi kepala harus berada di sebelah barat, posisi kaki berada di sebelah timur dan jenazah harus menghadap ke arah selatan.
Agus Budi Laksono C1G014062
ReplyDeleteBahasa Gali Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai kota seni dan budaya di Indonesia, banyak tempat dan pertunjukan seni dan budaya menjadi tujuan wisata lokal maupun asing. Yogyakarta juga dikenal dengan kota yang penuh keramahtamahan, seperti yang digambarkan dalam lagu “Jogja” yang dipopulerkan oleh KLA project. Pada dasarnya bahasa yang awam digunakan di Yogyakarta adalah bahasa Jawa, namun di sisi lain terdapat bahasa yang digunakan oleh sebagian kecil kalangan di yaitu di kalangan anak jalanan maupun preman. Bahasa tersebut dikenal dengan nama bahasa Gali (Gabungan Anak Liar). Bahasa Gali dapat dikatakan juga sebagai sandi karena hanya membalik huruf jawa yang membentuk sebuah kata. Huruf dalam aksara jawa terdiri dari dua puluh huruf yang terdiri dari empat baris dan masing masing baris terdapat empat huruf. Konsep bahasa gali adalah membalik atau menukar huruf-huruf konsonan yang ada di baris pertama dengan baris ketiga sedangkan baring kedua dengan keempat. Ilustrasinya sebagai berikut:
Ha Na Ca Ra Ka
Da Ta Sa Wa La
Pa Dha Ja Ya Nya
Ma Ga Ba Tha Nga
Contoh: 1. Aku arep dolan Panyu payeh mongadh
2. Tono lagi turu Godho ngati guyu
3. Siti mangan baso Bigi daladh sabo
Tangguh Sang Putro
ReplyDeleteNIM C1G014002
Budaya orang Arab Saudi
Wanita Arab Saudi sangat menjaga kehormatannya. Sebagaian besar mereka biasa berpakaian yang menutupi seluruh tubuhnya kedua matanya apabila keluar rumah. Maka hal yang lazim jika seorang pria tidak pernah mengenal atau bahkan sekadar melihat wajah istri atau anak perempuan dari temannya, meskipun mereka telah lama berteman dan sering saling mengunjungi. Juga tidak patut bagi seorang pria untuk memberi hadiah kepada istri teman prianya itu atau anak perempuannya yang sudah dewasa. Oleh karena itu, kita sebagai laki-laki, jangan coba-coba sok akrab/ramah, berlama-lama memandang, apalagi menggoda atau mengganggu wanita arab.
Sedangkan orang laki-laki Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan dan ketulusan, apalagi kepada orang yang mereka sukai. Karena dari kecil orang Arab dianjurkan untuk mengekspresikan perasaan mereka apa adanya seperti dengan menangis atau berteriak. Bagi orang Arab, suara lemah dianggap sebagai kelemahan atau tipu daya. Tetapi suara keras mereka bisa jadi ditafsirkan sebagai kemarahan oleh orang yang tidak terbiasa mendengar suara keras mereka.
Ada bahasa non-verbal orang Arab yang berbeda dengan bahasa non-verbal orang Indonesia yaitu dalam mengekspresikan kata Tunggu sebentar ketika dipanggil atau sedang menyeberangi jalan, orang Arab akan menguncupkan semua jari-jari tangannya dengan ujung-ujungnya menghadap ke atas. Ketika bertemu dengan teman akrab, mereka terbiasa saling berpelukan sambil mencium pipi temannya dengan bibir. Ini suatu perilaku yang dianggap asing oleh orang lain umumnya, terutama bagi orang Indonesia. Orang lain yang tidak kenal budaya Arab akan menganggap perilaku tersebut sebagai perilaku homoseksual. Maka dari itu, jika kita bersama orang Arab, kita harus tahan berdekatan dengan mereka. Bila kita menjauh, orang Arab akan tersinggung karena disangka kehadiran fisiknya menjijikkan atau kita dianggap orang yang dingin.
Nama : Hanes Ashar Sirait
ReplyDeleteNIM : C1G014068
Perbedaan Budaya Luar Negeri dan Budaya Indonesia dalam Pengasuhan Anak
Dewasa ini antara negara yang satu dengan negara yang lain pasti memiliki perbedaan kebudayaan dan kali ini saya akan memberikan suatu contoh kasus mengenai perbedaan kebudayaan antar negara.
Suatu hari saya beserta dengan keluarga memutuskan untuk berjalan-jalan di salah satu mall di Surabaya dan akhirnya memutuskan untuk makan di salah satu restoran di mall tersebut. Saat menunggu pesanan kami disajikan, saya melihat seorang anak laki – laki kecil berdarah Indonesia asli sedang berlari – larian dan berteriak – teriak berkeliling restoran. Sang ayah yang mungkin merasa bahwa anaknya telah mengganggu pengunjung lain, memanggil anak itu, memarahinya dan mengancam akan memukul anak tersebut jika dia berlari – lari lagi. Anak itu memang diam, tetapi tidak bertahan lama. Sesaat kemudian anak itu kembali bermain – main berkeliling restoran. Tak lama setelah saya dan keluarga selesai menyatap pesanan kami, saya melihat sekeluarga pengunjung berdarah asing datang dan duduk tepat di sebelah meja kami. Keluarga tersebut juga memiliki anak laki – laki yang sepertinya berumur sama dengan anak laki – laki berdarah Indonesia yang suka berlarian. Anak berdarah asing ini juga melakukan hal yang sama dengan anak Indonesia tadi, berlari lari sekitar restoran. Tetapi bedanya, orang tua anak tersebut diam saja dan tidak mengurus anaknya. Saya awalnya berpikir negatif, bahwa orang tua dari negeri asing tidak terlalu memperhatikan anaknya sendiri. Tidak lama kemudian, kepala anak tersebut terbentur meja yang saya tempati akibat berlari – lari. Ayahnya pun mengelus – elus kepala anak itu sambil berkata, “How do you feel heh? Pain right? So, because what you got pain? You can stop your crazy running and sit down with Mom, or you will get more pain. Okay?”. Saya terkejut mendapati anak laki – laki tersebut mengikuti perintah ayahnya tanpa tangisan dan rengekan apapun hanya dengan kata – kata itu. Dari pengalaman ini, saya mendapat pelajaran bahwa setiap orang tua di negara yang berbeda memberikan cara yang berbeda – beda untuk mendidik anak - anaknya.
Orang-tua Indonesia cenderung mendidik anaknya dengan menakuti atau mengancam anaknya jika anaknya melakukan sesuatu yang salah. Mereka juga mendidik anaknya dengan menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Anak – anak juga tidak tahu apa yang harus dilakukan agar mereka tidak terjatuh atau sakit karena orang tua selalu bersikap protektif terhadap anak – anaknya dan selalu menghidarkan anak – anak dari bahaya. Pendidikan ini membuat anak Indonesia menjadi anak yang penurut dan terlindung oleh orang-tua atau bahkan menjadi anak yang pemberontak karena terlalu ketatnya peraturan orang tua.
Sedangkan orang-tua negara Barat mendidik anaknya dengan cara membiarkan anaknya melakukan sesuatu, yang tentunya dengan pengawasan, lalu merefleksikan perilaku mereka sehingga nantinya anaknya dapat mengetahui konsekuensi yang akan mereka dapatkan dalam melakukan sesuatu. Sangat jarang mereka memberikan suatu pukulan atau tamparan pada anak – anaknya sebagai suatu hukuman, melainkan memberikan suatu ‘pengurungan’ sebagai suatu hukuman, seperti mengurung anak tersebut di suatu tempat yang kosong atau menyuruhnya duduk diam, untuk merefleksikan diri atas perilaku yang telah ia lakukan, apakah itu salah atau benar, apa akibat dari perilaku yang telah ia lakukan dan dampaknya bagi orang lain serta bagi dirinya sendiri, apa yang seharusnya dilakukan, dan sebagainya. Setelah memberikan hukuman tersebut, biasanya orang-tua akan mendatangi anaknya, memberi tahu apa yang salah, dampak bagi diri sendiri serta orang lain, dan apa yang seharusnya dilakukan seharusnya, lalu bukannya memukul anak tersebut, tetapi memeluk atau mencium anak tersebut sebagai tanda kasih sayang.
Nama : Teguh Permana Putra
ReplyDeleteNIM : C1G014053
Arti Mengacungkan Jari Kelingking dan Bersalaman dalam Budaya Madura di daerah pendalungan (Karesidenan Besuki, Jawa Timur)
Masyarakat Madura terkenal dengan watak keras dan teguh pendirian. Seringkali terjadi gesekan antar anggota masyarakat baik antar pribadi atau antar keluarga. orang madura tidak begitu suka berdebat dengan kata-kata, jika berkonflik suka diselesaikan dengan tangan (tindakan fisik). maka terkenallah budaya “Carok” pada suku madura yang berarti perkelahian satu lawan satu (fighting one by one). Biasanya permusuhan antar pribadi terjadi karena beberapa permasalahan diantaranya konflik keluarga, percintaan, hutang piutang dan persaingan dagang.
Tanda seseorang bermusuhan biasanya dimulai dengan soker (Janji permusuhan). Jari kelingking dibentuk setengah lingkaran dan diacungkan ke musuhnya. Kalau musuhnya membalas dengan hal serupa maka permusuhan telah dimulai. Sejak saat itu tidak ada saling sapa menyapa, dan hubungan diantara keduanya menjadi terputus. Maka berhati hatilah orang luar madura jika mengacungkan jari kelingking dibentuk setengah lingkaran ke orang madura karena menunjukkan permusuhan.
Permusuhan antar teman biasanya terbatas 3 hari. Saya juga kurang tahu kenapa habis 3 hari biasanya bersahabat kembali dan akan diakhiri dengan bersalaman antar dua belah pihak menandakan kita menjadi berteman kembali. Permusuhan dengan musuh bebuyutan lebih dari 3 hari bahkan bertahun – tahun. Bahkan kadang diakhiri dengan “carok” jika konflik makin rumit dan tidak terselesaikan.
“Carok” dimulai dengan mengundang lawan untuk bertarung satu lawan satu di tempat yang telah ditentukan untuk melihat siapa yang superior diantara keduannya. Tidak harus ada yang meninggal, melihat lawan bonyok dan terkapar sudah cukup memuaskan pihak yang ikut “carok”. Dengan itu biasanya pihak yang kalah akan menuruti permintaan pihak yang menang dan konflik terselesaikan. Misal: tidak mengganggu keluarganya lagi, membayar hutang yang belum terbayar dan sebagainya.
Nama: F Rio Tiktantyo
ReplyDeleteNIM: C1G014030
Bella Figura dalam berpenampilan dan pemberian hadiah di Italia
Di Italia, bagaimana kita berpakaian atau berpenampilan menjadi hal yang bermakna. Seperti yang kita ketahui, Italia adalah salah satu negara yang terkenal dengan fashion dan mode. Hal tersebut tercermin dalam interaksi penduduknya. Bagaimana kita berpakaian adalah suatu yang penting, karena dapat mengindikasikan status sosial, latar belakang keluarga, atau tingkat pendidikan kita. Kesan pertama saat bertemu/berkenalan akan terbawa menjadi kesan terakhir. Mereka peka dengan bagaimana menjaga penampilan, mereka mempunyai konsep 'bella figura', sebuah filosofi mengenai keindahan berpenampilan/sosok yang indah, bagaimana kita memberikan kesan yang baik kepada orang lain melalui kenampakan fisik kita, entah itu pakaian, sepatu, atau apapun perangai yang melekat di badan kita. Bella figura membawa kita bagaimana kita memberikan suatu hadiah/gift dalam suatu acara. Membawa hadiah saat diundang dalam suatu acara makan bersama/makan malam adalah suatu hal yang biasa. Namun ada yang perlu diperhatikan dalam pemberian hadiah tersebut:
Jangan membawa bunga krisan, karena bunga krisan di Italia digunakan untuk upacara pemakaman/acara kedukaan. Jangan membawa bunga berwarna merah karena melambangkan kerahasiaan, atau warna kuning, karena melambangkan kecemburuan. Jika anda membawa anggur/wine, pastikan anggur/wine tersebut mempunyai kualitas yang bagus/bukan soal kuantitas. Jangan membungkus hadiah dengan warna hitam, karena melambangkan warna berkabung, atau dalam warna ungu, karena melambangkan nasib buruk.
Nama : FADHILA RATNASARI
ReplyDeleteNIM : C1G014055
Mengetahui budaya suatu daerah atau negara merupakan hal yang sangat penting dan yang perlu diperhatikan sebelum melakukan komunikasi bisnis. Tanpa mengetahui budayanya bisa jadi komunikasi bisnis yang dilakukan tidak hanya gagal tetapi juga dapat menjadi permasalahan yang fatal.
Tikus, bagi kebanyakan orang di Indonesia merupakan hewan kotor yang sangat menjijikan dan tidak sedikit orang melakukan berbagai cara untuk membunuh tikus. Tetapi ternyata tidak sama halnya yang ada di kuil Karni Mata di India.
Karni Mata Temple atau dikenal sebagai Kuil Tikus adalah candi Hindu di Deshnoke , 30 km dari Bikaner , di Rajasthan , India. Aspek yang paling menarik dari candi ini adalah terdapat 20.000 tikus menjadi penghuni candi. Tikus-tikus yang dianggap suci ini disebut Kabbas, dan banyak orang perjalanan jarak jauh untuk memberikan penghormatan.
Cerita di balik tikus di kuil berbeda menurut beberapa cerita rakyat setempat. Cerita rakyat setempat mengatakan bahwa 20.000 orang tentara yang kuat sepi pertempuran di dekatnya dan berlari ke deshnoke. Setelah mengetahui dosa desersi, hukumannya dengan kematian, terhindar kehidupan tetapi Karni Mata membuat mereka tikus dan menawarkan candi sebagai tempat tinggal masa depan. Tentara tentara menyatakan terima kasih mereka dan berjanji untuk melayani Karni Mata seumur hidup.
Candi ini terkenal dengan sekitar 20.000 tikus hitam yang hidup, dan dihormati. Jika salah satu dari tikus dibunuh, maka harus diganti dengan yang terbuat dari emas murni. Makan makanan yang telah menggigiti oleh tikus yang dianggap sebagai "kehormatan yang tinggi"
BERANI PASARKAN RACUN TIKUS DI KUIL TIKUS ???!!!!
MUHAMMAD SULISTIYONO C1G014023
ReplyDeleteMakan Langsung dari tempatnya di Cina
Orang Cina sangat senang makan bersama. Biasanya mereka akan makan dalam kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Ketika makan di restoran, mereka akan memesan makanan “tengah” alias makanan yang bisa dibagi untuk beberapa orang. Salah satu kebiasaan unik mereka ketika makan bersama ini adalah mengambil makanan dari tempatnya dan memasukkan langsung ke mulutnya
Di Indonesia, budaya makan “tengah” ini juga ada tetapi biasanya setiap orang yang hadir akan mengambil makanan untuk diletakkan di piringnya terlebih dahulu baru memasukkan ke dalam mulut. Sendok atau sumpit yang digunakan untuk makan pun biasanya berbeda dengan sendok atau sumpit yang digunakan untuk memasukkan ke dalam mulut
Chandra Setyo Utomo
ReplyDeleteC1G014070
Kenapa mengerti bahasa sehari-hari dan slang itu penting dalam bisnis?
Kita semua tahu bahwa bahasa yang berbeda adalah penghalang komunikasi utama dalam interaksi masyarakat dari budaya yang berbeda. Seorang teman yang saya kenal punya kebiasaan yang unik setiap ia dinas ke tempat baru yang memiliki bahasa baru. Dia sebelum berbicara dengan orang lokal selalu bertanya dengan teman kantor yang tinggal di tempat dimana dia dinas tentang kata-kata makian, slang, dan kata-kata dengan konotasi negatif lainnya untuk menghindari salah ucap dengan orang lokal yang akan ia ajak bicara. Tentunya hal ini wajar karena jangankan manusia biasa, organisasi bisnis pun banyak yang melakukan kesalahan karena tidak mengerti bahasa lokal contohnya:
- General Motor meluncurkan Chevrolet Nova di Amerika Selatan (dimana bahasa yang banyak dipakai adalah spanyol), sedangkan 'Nova' dalam bahasa spanyol bisa diartikan 'mogok'. Produk ini tidak laku sampai General Motor mengganti kata Nova dengan nama lain.
- Ford meluncurkan Pinto di Brazil yang setelah lama tidak laku, mereka mengganti nama produknya menjadi caribe. Ngomong-ngomong 'Pinto' adalah kata makian yang bisa diartikan 'kelamin pria yang berukuran minim'.
- Kinki Nippon Tourist Company adalah agen perjalanan kedua terbesar di jepang yang mengalami kebingungan karena tingginya permintaan 'wisata seksual' setelah mereka membuka cabang di amerika meskipun mereka sama sekali tidak mengiklankan ataupun menyediakan layanan tersebut. Kinky, huh?
Docang Enget Budi Utomo
ReplyDeleteC1G014066
Contoh risiko pemakaian bahasa daerah dalam berinteraksi antar daerah.
Bahasa suatu daerah sudah selayaknya dipahami baik oleh pendatang maupun penduduk daerah itu sendiri dalam interaksi antar suku/daerah, tidak hanya sekedar makna namun juga pemakaiannya. penduduk asli mungkin sudah paham dengan baik dalam hal "makna kata", namun belum tentu paham dengan baik dalam hal pemakaian kata dalam percakapan.
Contohnya:
Sunda - Jawa
Orang Sunda: "Tolong cokot bukuna."
Orang Jawa: ....
Kata "cokot" dalam bahasa sunda, berarti "ambil" dalam bahasa indonesia. Sedangkan komunikan dari jawa yang kebetulan belum paham bahasa sunda, secara spontan mengartikannya "cokot" bahasa jawa yang berarti "gigit" dalam bahasa indonesia. Menggigit buku?
Kaltim - nonKaltim yg tidak paham bahasa kalimantan.
Orang Kaltim: silakan main ke Lamin saya.
nonKaltim: .............
Kata "Lamin" yang berarti "rumah", dipahami dengan makna yang berbeda oleh pendengar yang tidak tau arti "Lamin".
Hambatan seperti ini dapat dihindari dengan, pemahaman Siapa lawan bicara?Apa maksud yg ingin disampaikan?Media apa(dalam hal ini, bahasa)?
Setelah memahami perbedaan tersebut, kedua pihak, baik komunikator maupun komunikan akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan dan memahami pesan yang merupakan unsur dari komunikasi.
Terima kasih.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Amrih Damar Susilo
ReplyDeleteNIM : C1G014007
Sisi Budaya Komunikasi Orang Korea dan Indonesia
Perilaku nonverbal antara masyarakat Korea dan Indonesia memiliki persamaan dan perbedaan diantaranya sebagai berikut:
• Orang Indonesia maupun orang Korea menganggap kontak mata sebagai tantangan dan tidak boleh dilakukan kepada orang yang dihormati atau lebih tua.
• Di Indonesia, acungan jempol berarti ‘bagus’ atau ‘oke’ dan mengacungkan jempol ke arah bawah berarti ‘jelek’ atau ‘merendahkan’, sedangkan di Korea acungan jempol berarti ‘yang terbaik’, ‘nomor satu’ atau ‘bos’.
• Di Korea, membentuk lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk berarti ‘uang’, sedang di Indonesia, ini berarti ‘beres’. Adapun melambaikan tangan dengan telapak menghadap keluar dan gerakan vertikal berarti ‘selamat jalan’.
• Di Indonesia untuk menunjukkan sesuatu dengan sopan (menunjukkan sesuatu kepada orang yang lebih tua) menggunakan ibu jari, sedangkan di Korea menunjuk sesuatu dilakukan dengan jari telunjuk.
• Di Indonesia, meletakkan jari telunjuk miring menempel di jidat menyatakan ‘gila’, sedangkan di Korea hal itu dinyatakan dengan membuat lingkaran berkali-kali dengan jari telunjuk di jidat.
• Orang Korea menunjuk pada dirinya sendiri, ia akan menunjuk dadanya dengan jari jempol, sedangkan orang Indonesia untuk menunjuk pada dirinya sendiri menepuk atau menunjuk pada dadanya.
• Untuk menyatakan tidak punya uang, orang Korea menyatukan jempol dan telunjuk kemudian digerakkan, sedangkan bagi orang Indonesia hal tersebut dianggap sebagai pernyataan bahwa orang yang melakukan hal tersebut sedang menyepelekan sesuatu, atau menganggap sesuatu itu mudah sekali.
• Bagi orang Indonesia untuk memberitahu bahwa ia tidak punya uang, cukup dengan menggabungkan jempolnya dengan telunjuk dan kemudian digerak-gerakkan.
• Melambaikan tangan dengan telapak menghadap ke luar dengan gerakan vertikal berarti ‘selamat jalan’ di Indonesia, sedang di Korea itu berarti mengundang orang untuk mendekat.
• Di Indonesia menggesek-gesek ibu jari telunjuk berarti ‘uang’, sedangkan di Korea ‘uang’ ditunjukkan dengan membentuk lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk.
• Sebagai bentuk salam, umumnya orang Indonesia menggunakan jabat tangan dan cium pipi, sedangkan di Korea membungkukkan badan dan jabat tangan. Dalam hal jabat tangan terdapat perbedaan pula antara Indonesia dan Korea. Di Indonesia umumnya yang muda mengajak jabat tangan, sedangkan di Korea yang muda menunggu ajakan jabat tangan dari yang tua.
Terima kasih..
Istilah "Pan" dan "Pan" nama panggilan untuk Panji Ananda
ReplyDeleteSebuah cerita, kakak ipar saya bernama Opi, berasal dari kota Tegal, Jawa tengah, mempunyai seorang anak bernama raffa,umur 8tahun. Adik saya bernama Panji Ananda, umur 12 tahun.
Suatu hari, kak opi dan ibu sedang membuat kue didapur. Tiba-tiba datang raffa sambil berlari, kemudian memanggil ibunya: "ibu, raffa pan main dengan teman-teman". Kak opi tidak mendengar panggilan anaknya, dikarenakan suara bising pengaduk adonan kue, sehingga sampai ketiga kalinya, akhirnya raffa berteriak, sambil lari keluar rumah: "ibu!, pan main dengan teman-teman".
Akhirnya keduanya, kak opi dan ibu menoleh ke raffa. Tapi kemudian,tiba-tiba ibu berkomentar dengan nada menggerutu dan kesal: "Pan,pan, kamu sedang ujian,belajar nak, jangan main terus". Kak opi binggung, tapi kemudian dapat menguasai situasi dan menjelaskan kepada ibu, bahwa yang mau (pan) main adalah raffa, sedangkan Panji Ananda,sedang belajar dikamarnya.
Perbedaan pengertian, karena perbedaan arti dialek suatu tempat, dapat menimbulkan salah persepsi dalam pergaulan.
Istilah "Pan" dalam dialek orang Tegal, Jawa tengah berarti akan.
Nama : Anton Kurniawan
ReplyDeleteNIM : C1G014063
UNDANGAN DENGAN TONJOKAN
Undangan merupakan salah satu media berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Misalnya untuk menginformasikan acara pernikahan, khitan, arisan, dan lain sebagainya. Salah satu kebiasaan unik yang saya alami langsung di Kediri adalah cara mengundang dengan tonjokan.
Tonjokan disini bukan berarti pukulan. Namun, tatacara tonjokan adalah memberikan kepada pihak yang akan diundang nasi lengkap dengan lauk pauk nya sebagai bentuk undangan itu sendiri. Kadangkala ditambah dengan jajan pasar sebagai pelengkap, tergantung dengan tingkat kemampuan ekonomi pihak yang mengadakan acara. Sambil menyerahkan tonjokan tersebut, pengundang mengutarakan maksud dan tujuannya.
Meskipun cara ini sebenarnya kurang efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya, bagi masyarakat yang masih memegang kebiasaan ini, apabila pihak yang mempunyai hajat tidak mengundang dengan tonjokan akan dianggap kurang menghargai pihak yang diundang.
Nama: Eva Kusuma W
ReplyDeleteNIM: C1G014069
Negara dimana 97% masyarakatnya bahagia.
Disaat kemakmuran suatu negara diukur dari tingat GDP negara ini mendapat ranking 156 dari 182 negara. Bukankah ini suatu yang bertentangan? Dari sudut pandang ekonomi anda tidak dapat menyebut ini negara yang makmur, lalu bagaimana masyarakat negara berkembang ini berkata, “Kami bahagia?”
Bhutan adalah negara kecil di Asia Selatan dulunya merupakan bagian dari India, dikenal dengan Negeri Naga Guntur “Druk Yul”. Pemerintahan yang dijalankan merupakan monarki absolut sejak tahun 1972-2008. Bhutan disebut sebagai “Shangrilla di kaki gunung Himalaya” yang 97% rakyatnya menganggap diri mereka sangat berbahagia.Bukannya kebahagiaan yang berasal dari pemuasan nafsu dunia fana, melainkan berasal dari iman dan konsep cukup.
Pengalaman kebahagiaan Bhutan berasal dari Jigme Singye Wangchuck IV, sang mantan raja yang tidak mendahulukan perkembangan ekonomi melainkan mendirikan sebuah negara yang berbahagia sebagai amanah jabatannya, dengan kesetaraan, kepedulian dan konsep ekologi menyulap Bhutan menjadi negara besar dalam hal kebahagiaan.
Pada 2005, Bhutan menjadi fokus berbagai media besar seantero dunia, “Model Bhutan” ciptaannya, teori Gross National Happiness (GNH) yang ia usulkan memperoleh perhatian seksama masyarakat internasional dan menjadi tema pelajaran ilmu ekonomi yang digandrungi para pakar dan institut penelitian sebagian negara seperti AS, Jepang dan lain-lain. Konsep “baru” dalam pandangan negara maju pada abad-21 ini, di Bhutan diam-diam telah dijalankan selama hampir 30 tahun lamanya.
Yang disebut “Model Bhutan” ialah mementingkan perkembangan yang seimbang antara materi dan spiritual, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan proteksi terhadap kebudayaan tradisional diletakkan di atas keuntungan ekonomi, standar untuk pengukuran perkembangan ialah Gross National Happiness (GNH).
Setiap turis yang berkunjung ke Bhutan diwajibkan mengisi rencana perjalanan yang telah disetujui oleh pemerintah. Dan setiap turis yang datang wajib didampingi tour guide resmi pemerintah. Oleh karena tidak menghendaki turis yang banyak dapat merusak tradisi kebudayaan dan ekologi, maka barang siapa yang memasuki Bhutan diharuskan membayar biaya visa sebesar US$ 200 (sekitar Rp 2 juta), membatasi dengan tarif tinggi agar Bhutan tak mengalami pencemaran yang berlebihan yang dibawa dari dunia luar. Bhutan tidak memiliki komoditas ekspor yang diunggulkan, yang artinya kunjungan turis akan sangat menguntungkan bagi mayarakatnya.
Bhutan tidak memiliki lampu merah satupun, akan tetapi angka kecelakaan di negara tersebut sangat kecil. Sebagai gantinya polisi selalu siap sedia di setiap persimpangan jalan.
Pada akhir 2004, pemerintah Bhutan mengumumkan perintah pelarangan merokok di seluruh negeri. Ini adalah pelarangan merokok total kali pertama di dunia, para warganya dilarang menghisap rokok di tempat umum maupun lokasi terbuka manapun. Bagi yang kedapatan membawa rokok akan dikenakan tarif 200% dari harga rokok tersebut. Bhutan juga melarang impor kantong plastik. Oleh karena itu di pasar tradisional barang belanja dibungkus menggunakan koran atau masyarat membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari anyaman. Selain itu pemerintah menentukan, setiap orang setiap tahun minimal harus menanam 10 batang pohon. Dan penebangan pohon diawasi dengan ketat oleh pemerintah.
Bahasa Asli Bhutan adalah Dzongkha, tetapi mereka diajarkan sejak sekolah dasar menggunakan bahasa inggris. Kenapa? Mereka menggunakan bahasa inggris karena di masa depan mereka akan menjadi bagian dari masyarakat dunia. Bukan hanya terpaku pada kebudayaan tradisional.
“Being happy and owning a lot of things are two different things”
NANANG FAOSI (C1G014050)
ReplyDeletesesuai perintah penugasan ini, saya akan memberikan SATU contoh perbedaan budaya yang memperngaruhi komunikasi. Beberapa komentar sebelumnya telah menyinggung kontak mata, namun disini saya akan memaparkan contoh kontak mata yang lebih spesifik yaitu pada saat dua orang melakukan percakapan secara langsung.
di Amerika, ketika dua orang melakukan percakapan langsung akan melakukan kontak mata terus-menerus tanpa peduli lawan bicara memiliki jenis kelamin sama atau berbeda. Hal ini menunjukan bahwa keduanya saling memperhatikan apa yang dikatakan oleh lawan bicara. Jika tidak melakukan kontak mata maka dianggap tidak sopan dan mengabaikan lawan bicara.
hal tersebut berbeda dengan kebiasaan di negara-negara muslim dimana ketika dua orang berbeda jenis kelamin melakukan percakapan langsung, kontak mata sangat dihindari karena dianggap tidak sopan bahkan berdosa.
Yugo Winarko
ReplyDeleteC1G014024
Memberikan Tip
Saat jamuan makan di restoran, bagi bangsa barat (Amerika/Eropa) sangat terbiasa untuk memberikan tip bagi pelayan restoran tersebut sebagai bentuk penghargaan seperti yang biasa kita lihat di film/serial televisi. Namun, hal ini sangat bertentangan dengan budaya Jepang, pelayan restoran di Jepang tidak menerima tip, karena hal itu dianggap sebagai penghinaan, menurunkan derajat orang Jepang dan melukai perasaan pelayan restoran tersebut. Jadi jangan sekali-kali memberikan tip bagi pelayan restoran di Jepang.
NAMA :DEDY PRAYOGI
ReplyDeleteNIM :C1G014040
Perbedaan penggunaan kata “Melayu” di Jawa dan Jakarta
Pada kesempatan kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya dengan teman saya sewaktu masih tinggal di Jakarta. Saat itu saya baru saja selesai kuliah hari pertama di FEUI Salemba. Kebetulan teman saya tersebut berasal dari Lamongan Jawa Timur baru kali ini tinggal di Jakarta. Sewaktu kami sedang menunggu Bis/angkutan umum untuk mengantar kami pulang. Tiba-tiba teman saya tersebut langsung lari dengan kencangnya. Saya tidak mengerti apa yang terjadi sebelumnya, dari kejauhan diapun memanggil saya. Ded, ayo ded lari...lari... saya sempat terbingung dan terdiam sejenak. Timbul pertanyaan apa yang sebenarnya terjadi dengan teman saya tersebut?dan teman saya pun lalu seketika berhenti, saya pun kemudian datang menghampiri,kenapa lu vid lari-lari gak jelas?lalu dia menjawab,loh tadi itu kan disuruh lari sama kernet Metro Mini..”Melayu...Melayu...Melayu... saya pun tersadar dan tertawa sampai lemas bahwa dia mengira melayu itu disuruh lari padahal yang dimaksud oleh kernet tersebut adalah bis tersebut jurusan kampung melayu.hahahaha...
Nama: Arif Budi Susetyo
ReplyDeleteNIM: C1G014029
Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi di Aceh khususnya di Banda Aceh dan Aceh Besar memiliki sebuah keunikan, misalnya dalam penyebutan kata "kami-kalian" dan "siap". Kata "kami-kalian'' di sini maksudnya adalah untuk penyebutan kata ganti orang tunggal ''aku-kamu''. Jadi jangan heran kalau sedang ngobrol berdua dengan orang Aceh tapi menggunakan ''kami-kalian''.
Contoh: ''Kami tak pandai mengerjakan ini, mungkin kalian pandai'' (Aku tidak bisa mengerjakan ini, mungkin kamu bisa)
Sedangkan kata "siap" menurut persepsi orang Aceh berarti ''selesai''.
Contoh: ''Kalian kemana saja, kami cari-cari dari tadi. Rapatnya sudah siap'' (Kamu kemana saja, aku cari-cari dari tadi. Rapatnya sudah selesai)
Bagi orang yang tidak paham maksud kata ''siap'' di atas, tentu dia akan segera bergegas menuju tempat rapat dan mendapati rapat sudah bubar.
Nama : Widya Ari Santi
ReplyDeleteNIM : C1G04049
Bahasa Osing
Saya lahir dan besar di Banyuwangi, JAwa Timur. Banyuwangi memiliki bahasa daerah yang disebut Bahasa Osing. Orang asli Banyuwangi sering disebut Lare Osing/Laros. Kata Osing berasal dari kata Sansekerta Tusing sama seperti dalam bahasa Bali yang berarti tidak. Konon katanya saat mengalami penjajahan, orang Banyuwangi tidak mau membayar upeti dengan mengatakan "sing sing" sehingga menjadi sebutan orang Osing.
Kosakata bahasa Osing berakar langsung dari bahasa Jawa Kuno, sedikit pengaruh bahasa Bali dan pengaruh Bahasa Inggris melalui para tuan tanah yang dulu pernah tinggal di daerah Banyuwangi, seperti dalam kata : Nagud dari kata no good yang bermakna jelek, Ngepos dari kata pause yang bermakna berhenti, dsb.
Keunikan pengucapan bahasa Osing antara lain adanya diftong (ai) untuk vokal (i), misal : bengi (malam) diucapkan bengai, geni (ai) diucapkan genai, dsb. Palatalisasi (y) misal pada kata Bapak diucapkan Byapak, Embah diucapkan Embyah, dsb.
Seiring kemajuan teknologi dan peradaban, semakin sedikit warga Banyuwangi khususnya generasi muda yang mengerti bahasa Osing, oleh karena itu saat ini bahasa Osing dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal pada kurikulum pendidikan.
Nama : Gunawan Wicaksono
ReplyDeleteNIM : C1G014021
Budaya menyetir di Indonesia dan negara lain
Salah satu yang perlu diperhatikan saat berada di negara lain adalah aturan menngemudikan mobil di negara kita berada. Terutama bagi orang Indonesia khususnya dan Asia umumnya yang mayoritas setir kanan dan saat berjalan di jalur kiri. Mayoritas negara Barat menggunakan setir kiri dan berjalan di jalur kanan, bisa dibayangkan apabila kita tidak mengetahui aturan ini saat berada di negara lain.
Beberapa Negara-negara Timur Tengah yang masih konservatif seperti Afghanistan dan Arab Saudi, menganggap wanita yang mengemudikan kendaraan hal yang tabu. Di thailand, ada lagi peraturan tidak boleh mengemudikan kendaraan tidak memakai baju karena banyaknya wisatawan asing yang mengemudikan kendaraan tidak menggunakan baju maka dibuatlah peraturan ini dan dianggap tidak sopan.
Semoga hal ini bermanfaat bagi kawan-kawan semua.
NAMA:Zamrudy AZRA
ReplyDeleteNIM:C1G014059
kebiasaaan unik di kup
Selama 2 tahun bertugas di kupang, Saya banyak menemukan kebiasaan unik yang dilakukan masyarakat Nusa Tenggara Timur pada kehidupan sehari harinya.
Ada kebiasaan orang kupang yang berbeda 180 derajat dibandingkan kebiasaan orang Jakarta, yaitu cara berbicara. Orang Jakarta biasa menyingkat kata dengan mengambil bagian akhir kata, misalnya sudah menjadi udah atau dah, bis untuk kata habis, aja untuk kata saja. Orang Kupang kebalikannya, menyingkat kata dengan mengambil bagian awal kata, misalnya su untuk kata sudah, pi untuk pergi, sa untuk saja. Sehingga tidak boleh ada yang tersinggung kalau ada orang yang berkata,"Lu sa pi", karena ini berarti "Kamu saja yang pergi"
Pertemuan dua orang biasanya dilakukan dengan cara bersalaman. Namun di Kupang, selain dengan bersalaman pertemuan juga dilakukan sambil saling menempelkan hidung dan kemudian menggesekkannya. Salam 'hidung' ini biasanya dilakukan oleh dua orang yang cukup akrab, sedangkan untuk yang orang yang baru dikenal atau kurang dikenal, salam dilakukan dengan cara saling menempelkan batang hidung ke pipi.
Nama: Bagus Adi Mulya
ReplyDeleteNIM: C1G014022
Terkait tugas ini saya turun rembuk menyumbang tentang khas dari Suku Madura dimana dalam mengungkapkan warna suatu benda boleh jadi akan jarang kita mendengar warna HIJAU. Pengalaman saya selama tinggal di kota Bondowoso(yang penduduknya sebagian besar Madura dan Jawa), dalam mengungkapkan warna suatu benda digunakanlah kata biru,bhiru,biruh yang diikuti kharakter suatu benda (warna hijau) sebagai bentuk pengungkapan warna HIJAU dalam artian sebenarnya, sebagai contoh: Biru Daun(sebagai pengungkap warna HIJAU) dan Biru Buto(sebagai pengungkap warna HIJAU pada Botol Sprite). Jadi jika berkomunikasi dengan teman yang berasal dari Madura, misal dipesanin baju batik pekalongan warna biru daun, itu artinya pesan baju batik warna hijau, begitulah kira-kira.
Ditempat saya juga dikenal ke-khas-an ketika mengadakan acara syukuran, dimana setelah pelaksanaan syukuran tersebut (baik sunatan, syukuran, dsb) diakhiri dengan adanya pengumuman nama-nama orang yang memberikan sumbangan dan besarnya nilai sumbangan baik melalui speaker musholla maupun pengeras suara lain. Misalkan: Bagus menyumbang 10Rb, Vista menyumbang 200Rb, Andi menyumbang 500Rb, Adi menyumbang 2ribu, dsb. Bagi masyarakat pendatang tentu hal tersebut bisa menjadi tabu atau mungkin aneh bisa dalam ungkapan"kenapa menyumbang saja harus disebutkan nama dan nominalnya?". Sejauh yang saya pahami bahwa ke-khas-an tersebut berasal dari pemahaman bahwa setiap sumbangan yang diterima oleh yang mengadakan acara(syukuran,sunatan,dsb) dianggap sebagai suatu hutang yang nantinya harus digantikan ketika orang yang memberikan sumbangan dikemudian hari mengadakan hajatan serupa (atau dapat pula berarti bahwa setiap sumbangan yang diberikan adalah hal yang harus dikembalikan pada saat pemberi sumbangan mengadakan acara serupa).
Sekian terima kasih atas perhatiannya, Mohon maaf jika terdapat salah kata dan jika ada pemilihan kalimat yang kurang tepat.
Redy Yuniarto
ReplyDeleteC1G014061
Cross Culture, Bahasa Banyumas dan Bahasa Sunda
Muncang, Rangkok, Reungit, dan Lemud
Dalam bahasa Sunda di kampung saya Salem Brebes, “muncang” berarti kemiri. Pada saat awal istri saya (orang Banyumas) masak, sempat terjadi kesalahpahaman. Dalam bahasa Banyumas, ternyata yang dimaksud engan “muncang” adalah daun bawang. Saat saya dititipi membeli “muncang”, yang saya beli adalah kemiri. Jadilah mendoan pertama itu tidak pakai daun bawang. Daun bawang sendiri dalam bahasa Sunda adalah bawang rangkok.
Lain lagi saat pertama saya mendengar kata “lemud”. Dalam bahasa Sunda, “lemud” adalah binatang kecil serupa nyamuk, lebih kecil, dan tidak menggigit manusia, biasanya menyukai buah-buahan, dalam bahasa Banyumas kata istri saya disebut “ureng-ureng”, kata Yugo Winarko itulah “krongo”, entah mana yang benar. “Lemud” dalam bahasa Jawa sendiri adalah nyamuk, dalam bahasa Sunda disebut “reungit”. Saat pertama saya kos di Purwokerto, sempat diperingatkan oleh teman bahwa kamar saya “akeh lemude”. Lengah saya karena menganggap aman, jadilah paginya bentol-bentol sekujur tubuh.
JOKO PURNOMO
ReplyDeleteC1G014039
"Pengaruh Kultur Dakam Berkomunikasi"
Budaya atau keragaman kultur sangat berpengaruh dalam kelancaran dan perkembangan dalam dunia bisnis. Untuk itu, terdapat cara bagi para pelaku bisnis untuk dapat menyesuaikan diri atau menyadari bahwa ada budaya yang berbeda dari budayanya sendiri. Dan para pelaku bisnis dituntut untuk mempelajari karakteristik budaya sehingga dapat beradaptasi. Unsur-unsur dasar kebudayaan antara lain Struktursosial, bahasa, komunikasi, agama, nilai-nilai serta sikap. Interaksi unsur-unsur budaya ini akan mempengaruhi lingkungan yang merupakan tempat bisnis ini dijalankan.
Dalam berkomunikasi ,kita cenderung untuk memahami nilai, adat istiadat, atau aspek-aspek budaya lain. Disadari atau tidak, kita sering menganggap kelompok kita sendiri, negeri kita sendiri, budaya kita sendiris ebagai yang terbaik yang paling bermoral dan sebagainya.
Adanya perbedaan budaya masing-masing kelompok, masyarakat dan Negara juga mempengaruhi efektifitas komunikasi antar budaya. Adapun kunci keberhasilan dalam hubungan komunikasi bisnis dipengaruhi hal-hal sebagai berikut :
1. Social values
Contohnya orang-orang di Negara barat dikenal memiiki etos kerja yang tinggi atau pekerja keras, sukses dapat diuku dari sisi materi dan berorientasi pada tujuan dan efisiensi. Sementara di Indonesia memiliki tingkat pengangguran pada usia kerja produktif cukup tinggi. Menciptakan lapangan pekerjaan jauh lebih penting dari pada bekerja secara efisien.
2. Roles and status
Contohnya masih banyak para wanita yang belum memainkan peranan yang menonjol dalam bisnis bahkan dalam prakteknya masih ada batasan-batasan yang dikarenakan adanya system nilai, kepercayaan dan pengaruh kuat agama.
3. Concept of time
Contohnya banyak para eksekutif Amerika dan jerman melihat waktu sebagai sesuatu yang harus direncanakan dan dipergunakan secara efisien, focus pada tugas pekerjaan tiap periode yang sudah terjadwal. Waktu adalah terbatas, jadi mereka mencoba langsung mendapatkan sesuatu secepat mungkin ketika berkomunikasi. Sedangkan disis lain para eksekutif dari Asia melihat waktu sebagai sesuatu yang fleksibel. Karena dalam budaya mereka membangun sebuah hubungan bisnis adalah jauh lebih penting dari pada batas waktu pertemuan untuk tugas tertentu.
4. Concept of personal space
Seperti halnya waktu, ruang dan jarak dalam berkomunikasi seringkali menyebkan pengertian yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dalam budaya barat orang berkomunikasi biasanya mereka berdiri 5 feet selama percakapan. Berbeda dengan orang asia (Arab) yang dalam berkomunikasi sangat dekat jaraknya.